HEADLINE

Tujuh Bulan, BKSDA Bengkulu Kurung Harimau Sumatera di Kandang Ayam

Tujuh Bulan, BKSDA Bengkulu Kurung Harimau Sumatera di Kandang Ayam

KBR, Jakarta - Para pegiat konservasi satwa mengecam tindakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu yang mengurung dua ekor harimau Sumatera dalam kandang kecil mirip kandang ayam.


Dua ekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) itu sudah berada dalam kurungan kecil BKSDA Bengkulu sejak tujuh bulan silam. Pantauan dari LSM konservasi satwa, Yayasan SCORPION, menyebutkan dua satwa langka itu berada di kandang ayam dari Februari hingga 22 September lalu.


Gunung Gea, Direktur Yayasan SCORPION mengatakan tindakan menempatkan harimau di kandang kecil mirip kandang ayam potong sangat tidak tepat.


"Saya sangat menganjurkan agar BKSDA Bengkulu segera memindahkan harimau sumatera tersebut ke kandang yang lebih layak," kata Gunung Gea, dalam rilis yang diterima KBR, Kamis (24/9).


"Harimau itu sangat membutuhkan bantuan sebelum keduanya mati di kandang kecil. Karena di dalam kandang kecil seperti itu, dua harimau itu tidak bisa bergerak leluasa."


Harimau itu berjenis kelami jantan dan betina. Harimau jantan diberi nama Giring. Petugas BKSDA menangkapnya pada Februari 2015 dengan menggunakan kandang perangkap. Setelah tujuh bulan berlalu, Giring masih tetap berada di dalam kandang perangkap.


Harimau lainnya  berjenis kelamin betina diberi nama Elsa, juga ditempatkan pada kandang kecil menyerupai kandang ayam potong di kantor BKSDA Bengkulu. Elsa bahkan kabarnya sudah dikerangkeng di kandang ayam selama 1,5 tahun sejak April 2014.


Kecaman juga dilontarkan LSM Indonesia Friends of the Animal (IFOTA), anggota asosiasi Yayasan Scorpion yang berbasis di Jakarta.


"Saya tidak mengerti mengapa dua harimau langka tersebut disimpan pada kandang kecil seperti itu. BKSDA Bengkulu seharusnya mengambil tindakan serius untuk mencari solusi agar dua harimau tersebut memperoleh kandang yang lebih baik," kecam Direktur IFOTA Marison Guciano.


Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berstatus terancam kritis pada Daftar Merah Badan Konservasi Dunia IUCN. Populasi Harimau Sumatera saat ini diperkirakan hanya tersisa 400 ekor. Penurunan populasi harimau Sumatera terlihat di wilayah Sumatera, terutama Riau karena berkurangnya luasan hutan (deforestasi) yang hebat.


Editor: Agus Luqman

  • harimau
  • bksda bengkulu
  • kandang ayam
  • Direktur IFOTA Marison Guciano
  • Gea
  • Direktur Yayasan SCORPION
  • harimau sumatera
  • IFOTA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!