HEADLINE

SAR Indonesia-Malaysia Evakuasi 57 WNI Korban Kapal Tenggelam

"Iqbal mengatakan tim gabungan Malaysia dan Indonesia saat ini fokus untuk penyelamatan korban sebelum memulai langkah investigasi. "

Yudi Rachman

SAR Indonesia-Malaysia Evakuasi 57 WNI Korban Kapal Tenggelam
Ilustrasi kapal tenggelam. (Foto sumber situs kendari.basarnas.go.id)

KBR, Jakarta- Jumlah jenazah TKI yang ditemukan tim SAR Malaysia hingga hari ini mencapai 57 jenazah. 

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan jumlah korban bisa terus bertambah karena diduga kapal tersebut membawa muatan melebihi ketentuan. 

Iqbal mengatakan tim gabungan Malaysia dan Indonesia saat ini fokus untuk penyelamatan korban sebelum memulai langkah investigasi.

"Upaya SAR masih terus dilakukan. Jumlah jenazah yang ditemukan bertambah yang tadinya hanya 29 menjadi 57 dalam keadaan meninggal dunia dan yang selamat masih tetap 20. Prioritas kita sekarang SAR dulu, kita selamatkan dulu yang bisa diselamatkan. Kita tangani dulu jenazah yang telah ditemukan. Setelah itu kita mendorong proses investigasi," kata Muhammad Iqbal kepada KBR, Minggu (6/9/2015).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menambahkan, untuk 20 orang yang selamat, saat ini berada dalam pengawasan keamanan Malaysia. WNI yang selamat akan segera dipulangkan setelah kondisi kesehatannya membaik. 

Sebelumnya, kapal kayu yang diduga membawa lebih dari 80 orang WNI tenggelam di perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia. Kapal itu mengangkut puluhan orang WNI yang bekerja tanpa dokumen di Malaysia untuk kembali ke Indonesia.

Editor: Agus Luqman 

  • TKI ilegal
  • TKI tak berdokumen
  • Malaysia
  • kapal tenggelam
  • kementerian luar negeri

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!