HEADLINE

Penanganan Dampak Kabut Asap di Kalimantan Dinilai Buruk

"Antisipasi bencana asap pemda di Kalimantan dinilai lambat."

Ninik Yuniati

Penanganan Dampak Kabut Asap di Kalimantan Dinilai Buruk
Ilustrasi: Kabut asap di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Foto: KBR/Alex)

KBR, Jakarta - Penanganan dampak kabut asap di wilayah Kalimantan dinilai masih buruk. Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto beralasan, petugas kesehatan kesulitan menjangkau warga yang bermukim di wilayah yang terpencar. Selain itu, kata dia, antisipasi pemerintah dan warga Kalimantan cukup lambat lantaran baru sekarang mengalami kebakaran. Ia menyarankan pemerintah daerah setempat segera menetapkan status tanggap darurat, apabila mengalami kesulitan dalam penanganan.

"Respon kesehatannya lebih bagus adalah di Sumatera, karena mereka kan lebih tertata, infrastruktur lebih bagus, fasilitas lebih settle dibanding Kalimantan, apalagi Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah itu penduduknya banyak dari satu tempat ke tempat lain itu belum tentu ada akses jalan, belum tentu juga mudah didatangi dengan fasilitas kesehatan. Orangnya sih sedikit, tapi kalau sakit kan tidak segera di-treatment dengan yang bagus, karena sulitnya kita mengakses, itu yang menjadi sulit," kata Achmad di Kemenkes, (8/9).


Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus ISPA di Kalimantan Tengah  mencapai 9634  pada Agustus lalu. Kasus ISPA tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya yang mencapai  2409 kasus. Sementara di Kalimantan Barat, kasus ISPA tercatat di Pontianak sekitar  1219  kasus. Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding Juli 2015. Sementara di wilayah Sumatera, kasus ISPA terbanyak di Provinsi Sumatera Selatan, sampai dengan Juli 2015, ditemukan  298.673. Sementara di Jambi, hingga Agustus tercatat 214.227 kasus dengan temuan tertinggi di Kota Jambi, sekitar 77 ribu 76.245 kasus.  


Editor: Rony Sitanggang

  • Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto
  • bencana asap
  • ispa buruk
  • kesehatan
  • antisipasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!