HEADLINE

Paket Kebijakan Ekonomi Bakal Meliputi Fiskal, Perumahan hingga Pangan

"Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket tersebut berisi berbagai kebijakan seperti di bidang perumahan, pertanian, pertambangan dan juga energi. "

Khusnul Khotimah

Paket Kebijakan Ekonomi Bakal Meliputi Fiskal, Perumahan hingga Pangan
Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menko Polhukam Luhut Panjaitan. (Foto sumber situs www.setkab.go.id)

KBR, Jakarta - Pemerintah akan kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk merespon ketidakpastian ekonomi global. 

Paket kebijakan ekonomi yang meliputi banyak bidang itu bakal diumumkan ke masyarakat pada Rabu pekan ini. 

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan paket tersebut berisi berbagai kebijakan seperti di bidang perumahan, pertanian, pertambangan dan juga energi. 

Tema besar paket kebijakan itu adalah bagaimana membuka ruang untuk mendukung perkembangan industri. 

"Untuk pengembangan industri ini, dalam dua minggu terakhir menyiapkan paket kebijakan dan deregulasi yang cukup besar. Substansinya barangkali setelah kami laporkan ke Presiden besok," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Gedung DPR, Senin (7/9/2015).

Paket kebijakan ekonomi dikeluarkan setelah kondisi ekonomi global menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam negeri. Ini terlihat antara lain melalui nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang terus melorot. Pagi ini Rupiah terus bergerak melemah hingga Rp. 14.220. 

Paket kebijakan yang akan dikeluarkan ini meliputi kebijakan fiskal, kebijakan deregulasi investasi, kebijakan energi serta kebijakan pangan. 

Paket kebijakan ekonomi juga pernah dikeluarkan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Editor: Agus Luqman 

  • paket kebijakan ekonomi
  • Darmin Nasution
  • kebijakan energi
  • kebijakan pangan
  • kebijakan fiskal
  • pemerintahan jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!