HEADLINE

Merespon Rizal Ramli, Jokowi Evaluasi Target Proyek Listrik 35 Ribu MW

"Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan ini terkait dengan keputusan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang menurunkan target pembangunan menjadi separuhnya, atau 16 ribu megawatt saja. "

Aisyah Khairunnisa

Merespon Rizal Ramli, Jokowi Evaluasi Target Proyek Listrik 35 Ribu MW
Ilustrasi jaringan transmisi listrik. (Foto: www.bakohumas.kominfo.go.id)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat kabinet terbatas mengenai evaluasi pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt. 

Rapat akan digelar dalam satu hingga dua hari ke depan. 

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan ini terkait dengan keputusan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang menurunkan target pembangunan menjadi separuhnya, atau 16 ribu megawatt saja. 

Kata Pramono, angka 35 ribu megawatt yang selama ini digunakan pemerintah adalah kebutuhan Indonesia dalam lima tahun ke depan dan bukan target pemerintah.

"Sekali lagi, itu kebutuhan, bukan target," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (7/9/2015).

Pramono menambahkan, realisasi pembangunan dalam lima tahun pemerintahan Jokowi, belum tentu mencapai 35 ribu megawatt. 

"Ya karena kebutuhan itu kan dari waktu ke waktu juga akan naik. Saya sudah baca rilis Pak Rizal. Sebenarnya itu lebih pada kemampuan untuk bisa mencapai target itu. Dari era sebelumnya kan juga sudah ada target waktu itu," kata Pramono.

Untuk mencapai target angka 35 Ribu Megawatt, pemerintah harus mengubah sejumlah peraturan perundang-undangan. Perubahan ini dimaksudkan agar seluruh pihak yang terkait tidak perlu takut mengambil kebijakan untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik.

Sebelumnya,  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli memangkas target program pembangkit listrik 35 ribu MW menjadi 16 ribu MW untuk lima tahun ke depan.

Kebijakan ini diambil usai rapat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir. Rapat tidak melibatkan Menteri ESDM Sudirman Said.  

Rizal mengklaim, selain lebih realistis, revisi target megaproyek pembangkit listrik ini dilakukan untuk menghindari kerugian besar yang akan diderita PLN di masa mendatang.

Rizal mengatakan, jika proyek listrik 35 ribu MW tetap dipaksakan dalam waktu lima tahun dapat menambah beban PT PLN bahkan bisa menyebabkan PLN bangkrut. Ini lantaran PLN juga sedang membangun pembangkit listrik sekitar 7 ribu MW, ditambah lagi harus membangun listrik 35 ribu MW.

Editor: Agus Luqman 

  • Presiden Jokowi
  • Joko Widodo
  • proyek listrik 35 ribu megawatt
  • rizal ramli
  • PLN
  • Listrik
  • krisis listrik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!