BERITA

LBH Papua: Saya Mohon Pers dan Lembaga HAM Datang ke Papua

""Biar kemudian tidak terjadi pembohongan-pembohongan publik atas fakta yang sedang terjadi di seluruh wilayah Papua.""

LBH Papua: Saya Mohon Pers dan Lembaga HAM Datang ke Papua
Suasana jalanan di depan Pasar Mama Mama Papua seusai aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

KBR, Jakarta- Sepekan terakhirn Tanah Papua terus bergejolak karena demonstrasi menolak rasisme yang digelar di berbagai wilayah. Namun, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua mengaku belum melihat ada pers atau lembaga HAM yang melakukan pengawasan di daerahnya. Direktur LBH Papua Emanuel Gobay pun meminta pihak-pihak tersebut datang ke Papua.

"Saya mohon kepada seluruh pers, baik nasional maupun internasional, bisa datang ke Papua, meliput di seluruh kota-kota besar yang sedang terjadi aksi antirasisme ini," kata Emanuel saat dihubungi KBR lewat telepon, Jumat (30/8/2019).

Ia juga meminta agar Komnas HAM atau lembaga Hak Asasi Manusia lainnya untuk datang dan melakukan investigasi langsung di Papua. Menurutnya, ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang sesuai dengan fakta di lapangan. 

"Dan juga bagi lembaga Hak Asasi Manusia, bisa datang ke Papua melakukan investigasi langsung, biar kemudian tidak terjadi pembohongan-pembohongan publik atas fakta yang sedang terjadi di seluruh wilayah Papua," lanjutnya.


Pemerintah Tidak Batasi Kunjungan ke Papua

Di kesempatan berbeda, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pemerintah tidak pernah membatasi Komnas HAM, aktivis, wartawan, ataupun media asing yang ingin mengawasi langsung konflik Papua.

"Komnas HAM kan lembaga negara. Sebetulnya kalau Komnas HAM dan kawan-kawan bisa bekerja efektif, harus dilakukan, tidak boleh tidak, karena itu menyangkut dengan sumpah dan komitmen kita tentang Declaration of Human Right. Harus lakukan seperti itu," kata Ngabalin di kantornya, Jumat (30/08/2019). 

Editor: Adi Ahdiat/Friska Kalia

  • papua
  • Papua Barat
  • konflik papua
  • pemblokiran internet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!