DARI POJOK MENTENG

[Advertorial] Jelang Pembukaan Asian Games 2018, Tim Kesehatan Laksanakan Apel Siaga

[Advertorial] Jelang Pembukaan Asian Games 2018, Tim Kesehatan Laksanakan Apel Siaga

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan pesta olah raga se-Asia, Asian Games XVIII tahun 2018, Indonesia tidak hanya harus mampu menyediakan sarana pertandingan olahraga yang memadai, juga harus didukung dengan kesiagaan layanan bidang kesehatan yang optimal.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, yang dibacakan oleh Sesjen Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo, saat memimpin Apel Siaga Bidang Kesehatan Asian Games 2018 di Monumen Nasional, Rabu pagi (8/8).

red

Sesjen Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo 

Kemenkes selaku penanggung jawab bidang pelayanan kesehatan telah melakukan berbagai kesiapan, antara lain: 1) Pengawasan dan pemantauan kesehatan lingkungan di wisma atlet dan venue; 2) Pemenuhan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di sekitar area pertandingan berupa medical station, medical center maupun di poliklinik; 3) Penyiapan ambulans; 4) Penyiapan RS Rujukan; dan 5) Pelatihan Higiene Sanitasi Pangan bagi penanggung jawab dan penjamah pangan catering di sekitar wisma atlet dan venue.

Dukungan kesehatan terhadap Asian Games 2018 meliputi layanan di empat bidang utama, yakni: 1) Bidang kesehatan lingkungan dan surveilans; 2) Bidang layanan kesehatan dan gawat darurat; 3) Bidang keamanan pangan; dan 4) Bidang komunikasi dan penyebaran informasi.

Sarana dan Prasarana Kesehatan Disiagakan

Untuk Asian Games ini, Kementerian Kesehatan bersama INASGOC mempersiapkan: 140 Medical Station, yang berada di dalam arena pertandingan dan dekat dengan atlet; 3 medical center, yang berada di luar arena pertandingan tapi masih dalam kompleks arena pertandingan; dan 2 poliklinik yang berada di lingkungan kompeks Wisma Atlet dan beroperasi 24 di Jakarta dan Palembang.

“Kemenkes bersama INASGOC selaku penyelenggara, juga menyediakan pemenuhan kebutuhan alat kesehatan baik di medical station, medical center maupun poliklinik,” tuturnya.

Untuk antisipasi masalah kesehatan, Kemenkes telah menyiagakan sebanyak 27 rumah sakit sebagai rujukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (15 RS di DKI Jakarta, 4 RS di Sumatera Selatan, 7 RS di Jawa Barat, dan 1 RS di Banten).

Di samping itu, Kemenkes juga menyiapkan 218 ambulans, 25 unit di antaranya merupakan unit ambulans yang berfungsi seperti Mini ICUdengan perlengkapan seperti ventilator, monitor dan defibrillator.

“Jadi bicara ambulans bukan lagi sekadar sebagai sarana angkut (transfer) pasien ke rumah sakit, tetapi sudah ada pelayanan medis di dalamnya, yakni pelaksanaan manajemen di UGD sudah dapat dilakukan di dalam ambulans,” tambahnya.

Sumber Daya Manusia Kesehatan Sudah Terlatih

Kemenkes bersama INASGOC menyiapkan 1.400 tenaga kesehatan yang terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang akan didisribusikan ke DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Mereka direkrut dari RS, dinas kesehatan dan TNI.

Kemenkes juga telah menyusun modul pelatihan emergency in sport event untuk meningkatkan kualitas SDM. Modul yang dipergunakan dalam pelatihan yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini menggabungkan berbagai pengetahuan terkait kegawatdaruratan.

Modul dan pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan  berbagai organisasi profesi, yakni  Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO). 

  • kemenkes

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!