HEADLINE

Terduga Teroris Berencana Ledakkan Bom Kimia ke Mako Brimob dan Istana Negara

Terduga Teroris Berencana Ledakkan Bom Kimia ke Mako Brimob dan Istana Negara

KBR, Bandung - Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri menangkap sejumlah terduga teroris di Bandung Jawa Barat. Di lokasi itu juga ditemukan bom kimia mematikan. Ternyata, mereka belajar meracik bom kimia dengan pimpinan kelompok teroris ISIS Bahrun Naim menggunakan aplikasi Telegram.

Juru bicara Polda Jawa Barat, Yusri Yunus mengatakan melalui aplikasi Telegram, Bahrun Naim mengirimkan alamat situs pribadinya yang berisi tata cara meracik bom kimia dan cara meledakkannya.


Beruntung, sebelum bom kimia racikan itu diledakkan, para terduga teroris itu ditangkap di kawasan Kecamatan Antapani dan Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/8/2017) pagi.


Yusri Yunus mengatakan bom kimia yang disimpan di rumah kontrakan salah seorang terduga teroris itu jika meledak berdampak parah terhadap tubuh.


"Jadi bom ini bukan bom yang meledak seperti bom panci, yang meledak mengeluarkan paku-paku. Yang ini tidak. Ini kalau meledak tidak terlalu besar tetapi berdampak pada udara, bisa mengakibatkan kulit rusak," kata Yusri Yunus di Kampung Jajaway Timur, Kelurahan Antapani, Kecamatan Antapani Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/8/2017).


Baca juga:


Yusri Yunus menjelaskan sistem peledakan bom kimia tersebut menggunakan alat pengendali (remote control) sebagai detonator. Terduga teroris berencana meledakkan bom kimia itu pada akhir Agustus ini dengan target Markas Korps Brimob Jakarta, Istana Negara dan petugas kepolisian pada akhir bulan ini.

Yusri mengatakan seluruh terduga teroris yang ditangkap di Antapani dan Kiaracondong, pernah mengajarkan membuat bom panci kepada terduga teroris lainnya di kawasan Buah Batu Bandung beberapa waktu lalu. Namun kata Yusri, bom panci itu meledak sebelum waktunya.


"Kalau inisial A cs mengajarkan Agus, tterduga teroris Buah Batu, membuat bom panci di Buah Buah Batu melalui media sosial Telegram," ujar Yusri.


Kepolisian menyatakan dua terduga teroris berperan sebagai penyandang dana serta dua lagi disebutkan sebagai pengajar ajaran radikal. Mereka pernah di deportasi dari Hongkong akibat hal serupa.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • bom kimia
  • Terduga Teroris
  • JAD
  • Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
  • kelompok Jamaah Anshor Daulah
  • Jamaah Anshorut Daulah JAD
  • Jamaah Ansharut Daulah
  • Daulah Islamiyyah
  • bahrun naim
  • jaringan teroris Bahrun Naim

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!