HEADLINE

Visa Telat, Penerbangan Haji Embarkasi Solo Molor Hingga Tiga Jam

"Ada sekitar 3,600 jemaah calon haji Embarkasi Solo yang belum menerima visa saat proses pemberangkatan kloter pertama berlangsung. "

Jamaah calon haji melakukan pemeriksaan dokumen di Embarkasi Solo. (Foto: Yudha Satriawan/KBR)
Jamaah calon haji melakukan pemeriksaan dokumen di Embarkasi Solo. (Foto: Yudha Satriawan/KBR)

KBR, Solo - Keterlambatan pemberian visa pada tiga ribu jamaah calon haji di Embarkasi Haji Solo Jawa Tengah berdampak pada molornya jadwal penerbangan haji.

Juru bicara Embarkasi Haji Solo Gentur Indriyadi mengatakan jadwal penerbangan haji mundur sekitar dua hingga tiga jam. Menurut Gentur, molornya jadwal penerbangan terjadi sejak pemberangkatan Kelompok Terbang (Kloter) 5.


"Jelas kami harus melakukan modifikasi kloter. Jadi kloter ini yang belum mendapat visa berapa, kloter berikutnya yang sudah mendapat visa berapa, lalu kita ajukan jadwal penerbangannya bagi kloter berikutnya yang sudah mendapat visa. Yang penting kerelaan jemaah calon haji yang belum mendapat visa supaya bisa diisi jemaah kloter lain yang sudah mendapat visa," kata Gentur Indriyadi.


"Kemudian juga hal ini berdampak pada mundur atau molornya jadwal penerbangan jemaah calon haji. Ini mulai terjadi di Kloter 4 molor jadwalnya setengah jam, Kloter 5 molor dua jam, Kloter 6 molor dua jam, dan seterusnya," kata Gentur.


Total ada sekitar 26 ribu jemaah calon haji diberangkatkan melalui embarkasi haji Solo. Dari jumlah itu, ada sekitar 3,600 jemaah calon haji Embarkasi Solo yang belum menerima visa saat proses pemberangkatan kloter pertama berlangsung. Dari 3,600an jemaah calon haji yang belum menerima visa tersebut berkurang setiap harinya, setelah kedubes Arab Saudi di Jakarta menyelesaikan sekitar 800-900 visa jemaah calon haji dari embarkasi ini.


Editor: Agus Luqman 

  • Arab Saudi
  • visa haji
  • embarkasi Solo
  • jamaah haji
  • calon jamaah haji
  • ibadah haji

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!