HEADLINE

Rupiah Melemah, Petani Tebu Raup Untung

Rupiah Melemah, Petani Tebu Raup Untung

KBR, Bondowoso – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam beberapa pekan terakhir membawa keuntungan bagi petani tebu. Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur, Arum Sabil mengatakan, nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp. 14.000 membuat harga gula juga ikut melambung tinggi.

“Bagi sebagian orang melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar mungkin menyakitkan. Tapi bagi petani tebu ini barokah. Harga gula dunia saat ini 350 USD/ton. Kalau nilai tukar rupiah stabil di Rp. 10.000 harga gula kan hanya Rp.3.500 per kilo,” kata Arum Sabil saat ditemui KBR, Senin (31/8/2015).


Dikatakan Arum, selain tingginya harga gula yang menguntungkan petani, anjloknya nilai tukar rupiah juga menyebabkan importir berpikir ulang untuk mendatangkan gula impor dalam jumlah banyak ke Indonesia. Tidak hanya itu, momentum ini juga baik digunakan para petani tebu untuk meningkatkan produktivitas gula dalam negeri, yang berdaya saing tinggi.


“Sebenarnya petani tebu tidak anti terhadap impor gula, hanya saja izin impor harus dikeluarkan sesuai kuota kebutuhan dalam negeri. Tapi kan sekarang tidak begitu, izin impor bahkan mencapai 5 juta ton,” paparnya.


Berdasarkan catatan APTRI, saat ini luas areal tebu di Provinsi Jawa Timur sebanyak 215 ribu hektar dengan total produksi tahun 2014 lalu sebanyak 1 juta 250 ribu ton. Angka ini, kata Arum, masih surplus jika dibanding kebutuhan konsumsi masyarakat Jawa Timur yang hanya sekitar 500 – 600 ribu ton.

Editor: Rony Sitanggang

  • Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur
  • Arum Sabil
  • dolar
  • barokah
  • rupiah melemah
  • petani tebu untung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!