HEADLINE

Pemerintah Poles Tujuh Daerah Sebagai Tujuan Wisata Utama Indonesia

" Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyebut dua di antaranya adalah Labuhan Bajo di Flores dan Danau Toba di Sumatera Utara. "

Aisyah Khairunnisa

Danau Toba. (Danny/KBR)
Danau Toba. (Danny/KBR)

KBR, Jakarta - Pemerintah menargetkan ada tujuh destinasi wisata utama Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyebut dua di antaranya adalah Labuhan Bajo di Flores NTT dan Danau Toba di Sumatera Utara.

Rizal mengatakan sejauh ini di Indonesia hanya Bali yang punya branding destinasi wisata jelas, yaitu tujuan wisata budaya dan pantai. Bahkan Jakarta sebagai ibu kota negara dianggap masih belum punya branding jelas, apakah sebagai turisme kuliner ataukah turisme bisnis.

"Tentang mana saja tujuh destinasi itu kita masih diskusikan secara tertutup sebelum kita umumkan. Kriterianya tentu lokasinya memang indah, menarik dan ada nilai jual utama. Yang kedua, masyarakatnya ramah tidak dengan wisatawan? Itu penting," kata Rizal Ramli dalam rapat koordinasi bersama kementerian terkait di Kantor Kemenko Kemaritiman, Selasa (18/8/2015).

Pemerintah masih mematangkan sejumlah hal, mulai dari menghitung anggaran hingga strategi yang matang. Strategi salah satunya adalah menciptakan keamanan dan kenyamanan dengan melibatkan Kemenko Polhukam.

Selain itu infrastruktur jalan harus dibangun dan diperbaiki, pelayanan listrik, air dan drainase, serta mengubah desain kota wisata. Desain yang dimaksud bukan hanya membangun hotel besar tapi juga membangun banyak tempat kuliner yang beragam.

Pada Rabu 19 Agustus besok rencananya Kemenko Maritim dan Kementerian Pariwisata akan memanggil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membahas tentang branding Jakarta sebagai destinasi atau tujuan pariwisata.

Editor: Agus Luqman 

  • destinasi wisata
  • Rizal Ramli
  • Kemenko Kemaritiman
  • wisata Indonesia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!