HEADLINE

Krisis Global, Pemerintah Diminta Fokus Sektor Riil

"Tak bisa dihindari, tapi bisa diantisipasi. "

Ilustrasi. (Antara)
Ilustrasi. (Antara)

KBR, Jakarta - Pemerintah diminta fokus mempertahankan sektor riil dalam krisis global saat ini yang berpengaruh terhadap penurunan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika. 

Pengamat Pasar Modal Agus Irfani mengatakan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bakal terkena imbas krisis karena ketergantungan terhadap produk impor. Sementara jika mengekspor, pasar dunia juga sedang melemah dan bisa berpengaruh terhadap tidak lakunya produk yang dipasarkan. Agus menyarankan pemerintah menurunkan suku bunga perbankan untuk menyelamatkan sektor riil.

"Kalau menurut teori, menurunkan suku bunga. Kalau itu diturunkan, sektor riil akan mampu bertahan. tapi tingkat inflasi juga sudah parah. Bulan lalu 7,26. Agustus tahun lalu hanya sekitar dibawah 4 persen. Nah, Agustus sekarang diperkirakan sekitar 7 persen. Jika bunga diturunkan, ancaman inflasi muncul, namun sektor riil hidup," ujarnya dalam program Sarapan Pagi KBR, Selasa (25/08/2015).

Agus Irfani menambahkan krisis global ini tak bisa dihindari, namun bisa diantisipasi. Menurut dia, langkah antisipasi yang dilakukan Bank Indonesia belum maksimal. 

Krisis ini terjadi karena pengaruh Bank Central Amerika The Fed jelang penentuan suku bunga acuannya. Kemarin harga jual dolar Rp 13.995 per 1 dolar Amerika, dan harga beli Rp 14.045 per 1 dolar Amerika. Nilai tukar Rupiah ini merupakan yang terendah sejak 1998. Saat itu 1 dolar mencapai Rp 16.600-an rupiah. 

Editor: Citra Dyah Prastuti

  • nilai tukar rupiah
  • pelemahan rupiah
  • Krisis Global

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!