HEADLINE

BMKG: Dampak Elnino Tak Separah 97

"BMKG memperkirakan dampak Elnino tak separah pada 1997."

BMKG: Dampak Elnino Tak Separah 97
Elnino pantauan BMKG (Situs BMKG)

KBR, Jakarta - Dampak fenomena meningkatnya suhu samudera Pasifik atau El Nino yang terjadi pada tahun ini diperkirakan tidak akan separah tahun 1997. Sebab, menurut Kepala Bidang Cuaca Ekstrem Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto, di beberapa daerah masih ada kehangatan air laut yang memberikan peluang basah dan lembab. Salah satu indikator inilah yang menguatkan perkiraan El Nino tahun ini tak separah 1997, meski saat ini sudah meningkat ke arah yang kuat.

"Jadi kalau dari perkiraan kita suhu lautnya masih cukup hangat untuk wilayah tengah dan barat, yang dingin hanya di sekitar NTB dan NTT dan sedikit ke arah Jawa Timur. Jadi, tentu dampaknya akan berbeda dari tahun 1997 karena pada tahun itu suhu laut kita cukup dingin sehingga uap air yang ada ke arah timur semua sehingga dampaknya lebih heboh pada tahun 1997 kemarin," jelas Kepala Bidang Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Ribudiyanto kepada KBR, Senin (3/8).

Kukuh Ribudiyanto menambahkan, dampak terparah El Nino akan terasa pada daerah di bawah garis equator seperti Jawa, NTT, NTB, Kalimantan bagian selatan dan Sumatera bagian selatan dan utara. Di Indonesia telah terjadi setidaknya 22 kali fenomena El Nino, enam kejadian di antaranya berlangsung dengan intensitas kuat. El Nino kuat berlangsung pada 1965, 1972, 1997, 1982, 1991, dan 2009.


Editor: Rony Sitanggang

  • elnino
  • kekeringan
  • Kepala Bidang Cuaca Ekstrem Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto
  • bmkg
  • suhu panas
  • dampak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!