HEADLINE

Bentrok TNI vs Petani, Ibu Hamil Jadi Korban Tendangan

" Saat aparat TNI AD mulai menyerang, Sri berusaha menyingkir. Namun, ia tetap dipukul dan ditendang. Seniman mengungkapkan Sri Rohani merasakan sakit luar biasa di bagian bawah pusar. "

Muhammad Ridlo

Bentrok TNI vs Petani, Ibu Hamil Jadi Korban Tendangan
Ratiman, salah seorang warga korban bentrokan dengan TNI, dibawa ke Puskesmas Mirit, Kebumen, Sabtu (22/8). (Foto: KBR/M Ridlo/Agam)

KBR, Kebumen – Hingga Minggu siang ini tercatat ada 11 warga kawasan Urut Sewu, Kebumen Jawa Tengah dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas rawat inap lantaran terluka parah akibat tendangan dan pukulan yang dilakukan TNI AD. Salah satunya, Sri Rohani, ibu yang tengah hamil empat bulan.

Koordinator Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) Seniman mengatakan Sri Rohani saat itu mengaikuti aksi protes pemagaran di kawasan Selatan Desa Wiromartan.


Saat aparat TNI AD mulai menyerang, Sri berusaha menyingkir. Namun, ia tetap dipukul dan ditendang. Seniman mengungkapkan Sri Rohani merasakan sakit luar biasa di bagian bawah pusar. Saat ini, Sri Rohani masih dirawat di Puskesmas Mirit Kabupaten Kebumen.


"Total keseluruhan (korban luka parah) yang teridentifikasi hingga hari ini ada 11 orang. Salah satunya adalah perempuan bernama Sri Rohani yang sedang hamil empat bulan. Menurut pengakuannya, ia ditendang dari belakang, di kaki, di bokong, terus kemudian ditendang dari sebelah kiri. Ditendang, nah akhirnya karena merasa tidak kuat, akhirnya jatuh," kata Seniman.


Seniman menyayangkan aksi represif yang dilakukan aparat TNI. Padahal, saat itu warga melakukan aksi damai penolakan pemagaran. Mereka tidak membawa senjata apapun. Namun, tanpa peringatan, TNI mulai menyerang dan memukul warga saat pendemonstrasi mulai berorasi.


Seniman menegaskan warga hanya meminta TNI menunjukkan dokumen kepemilikan lahan dan dasar hukum atas pemagaran yang dilakukan oleh TNI.


 Sabtu kemarin, sekitar 150 petani di kawasan Urut Sewu melakukan aksi penolakan pemagaran yang dilaksanakan di Desa Wiromartan. Dalam aksi tersebut, warga sejak pagi berkumpul di lahan pertanian yang diklaim milik TNI AD. Tanpa peringatan, mereka diserang oleh aparat TNI bersenjata lengkap.


Aksi yang dilakukan warga tersebut merupakan rentetan dari aktivitas pemagaran yang dilaksanakan di kawasan Urut Sewu sepanjang 22,5 kilometer dengan lebar 500 meter. Pemagaran membentang di 15 desa di tiga kecamatan Kabupaten Kebumen. Saat ini pemagaran dilaksanakan di Desa Wiromartan bagian selatan.


Editor: Agus Luqman 

  • Konflik Urut Sewu
  • Kebumen
  • bentrok TNI vs warga Kebumen
  • Konflik lahan
  • konflik agraria
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!