BERITA

2021-07-28T14:49:00.000Z

Bio Farma: Vaksin Covid-19 Melalui Sejumlah Proses Sebelum Didistribusikan

"Bahan baku vaksin atau bulk, menjalani proses karantina yang lebih panjang, dibandingkan vaksin dalam kemasan jadi atau siap pakai."

Bio Farma: Vaksin Covid-19 Melalui Sejumlah Proses Sebelum Didistribusikan
Proses kedatangan vaksin Covid-19 di kantor pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (07/12/20). Foto: Setpres

KBR, Jakarta- PT Bio Farma mengklaim proses distribusi vaksin terus berjalan sesuai alokasi yang diberikan Kementerian Kesehatan, dengan menggunakan stok yang sudah mendapatkan lot rilis BPOM.

Sekretaris perusahaan sekaligus juru bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto mengaku tidak bisa langsung mengirimkan vaksin yang diterima, kepada dinas kesehatan di kabupaten/kota. Sebab, alur proses vaksin di Bio Farma memakan waktu panjang.

Kata dia, proses karantina vaksin Covid-19, tidak hanya dilakukan untuk vaksin dalam bentuk barang jadi, tetapi juga untuk vaksin yang masih berupa bahan baku.

Bahkan bahan baku vaksin atau bulk, menjalani proses karantina yang lebih panjang, dibandingkan vaksin dalam kemasan jadi atau siap pakai. Antara lain, proses uji internal oleh Quality Control (QC) Bio Farma.

"Sebagai contoh untuk jenis vaksin bulk yang diterima dari Sinovac, Bio Farma harus melakukan karantina seperti uji internal oleh Quality Control (QC) Bio Farma, dan perlu mendapatkan izin rilis dari Quality Assurance Bio Farma, untuk selanjutnya akan masuk ke proses fill and finish di fasilitas produksi Bio Farma," ujar Bambang, dalam pernyataan tertulisnya di situs Bio Farma, Senin (26/7/21).

Total Vaksin

Setelah selesai proses pengisian dan penyelesaian (pengemasan) atau fill and finish, produk vaksin Covid-19 masih harus melalui proses karantina lagi, sembari menunggu lot rilis, yang dikeluarkan Badan POM.

Produk vaksin yang sudah jadi tidak memerlukan Certificate of Release (CoR) atau sertifikat rilis untuk dapat digunakan oleh masyarakat. Vaksin dalam bentuk finish product ini, akan menjalani proses sampling dari Badan POM sebelum dapat disuntikkan ke masyarakat.

Bambang menyatakan, terhitung 26 Juli 2021, total vaksin Covid-19 yang sudah jadi kurang lebih sudah 90,1 juta dosis. Di mana 65,8 juta dosis di antaranya sudah memperoleh lot rilis, sedangkan sisanya sebanyak 24,3 juta dosis, masih menunggu lot rilis dari BPOM

Ia merinci total vaksin Covid-19 yang rilis baik dari produksi Bio Farma maupun vaksin yang sudah jadi (AZ dan Moderna) sebanyak 87 juta dosis. Secara akumulasi total vaksin yang sudah terdistribusi sebanyak 77,9 juta dosis. Terdiri dari CoronaVac sebanyak 3 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 9.2 juta dosis, Covid-19 BioFarma sebanyak 65,7 juta dosis.

Editor: Sindu

  • Vaksin
  • vaksinasi
  • bio farma
  • Covid-19
  • vaksin covid-19
  • Moderna
  • Covavax
  • CoronaVax
  • Astrazeneca
  • Kemenkes
  • BPOM
  • Proses Produksi Vaksin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!