BERITA

Bagi Obat Gratis, Gubernur Jateng Minta Warga Isoman Lapor ke RT

""Ayo masyarakat yang isolasi mandiri di rumah dan belum melapor tolong segera lapor ke RT,""

Anindya Putri

Bagi Obat Gratis, Gubernur Jateng Minta Warga Isoman Lapor ke RT
Petugas semprot disinfektan ke warung yang layani makan di tempat saat giat PPKM Darurat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/7). (Antara/Aji Styawan)

KBR, Semarang- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta warga yang terkonfirmasi covid-19 dan melakukan isolasi mandiri agar melapor ke RT/RW setempat.

Ia mengungkapkan, perlunya data warga yang melakukan Isolasi mandiri lantaran adanya pembagian 300 ribu paket obat gratis bagi warga yang terkonfirmasi covid-19 dengan gejala ringan dan OTG.

"Ayo masyarakat yang isolasi mandiri di rumah dan belum melapor tolong segera lapor ke RT, agar kemudian RT melapor kepada lurah. Harapan kita bisa jadi data base seluruh Jateng yang positif dan isolasi mandiri kita bisa pantau. Kita harapkan semoga bisa dilaporkan dan kami kerjasama dengan Pangdam," Ungkap Ganjar di Semarang, Selasa (13/07/21).

Menurut Ganjar, pembagian obat secara gratis akan dilakukan pada Rabu (14/07) bseok. Dia mengimbau kepada warga agar proaktif untuk melapor ke layanan call center, ketika mengetahui keluarga/kerabat yang terkonfirmasi positif dan Isolasi mandiri.

"Kita sediakan juga call center jadi sangat dibutuhkan sekali kerjasama dari warga," jelasnya.

Ia menambahkan,  tengah berkoordinasi dengan Kodam IV/ Diponegoro terkait pendataan dan pembagian obat tersebut.

"Agar lebih cepat pembagian obatnya ke warga Babinsa kami minta bantu di sini. Karena mereka juga bagian dari satgas covid-19," pungkasnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • Jawa Tengah
  • COVID-19
  • pasien covid-19
  • RSJ Semarang
  • isolasi
  • isoman jateng
  • obat covid gratis

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!