HEADLINE

Penuntasan Kasus Novel, Jokowi Beri Waktu Tito 3 Bulan

" "Jangan sedikit-sedikit lari ke saya. Tugas Kapolri apa nanti?""

Dian Kurniati

Penuntasan Kasus Novel, Jokowi Beri Waktu Tito 3 Bulan
Penyidik senior KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers setelah diperiksa sebagai saksi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6/2019). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo kembali memberikan kompromi pada Polri soal pengungkapan kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Jokowi tak merespons desakan masyarakat agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen untuk Novel, karena hasil TGPF bentukan Polri dinilai mengecewakan.

Jokowi justru memberi kelonggaran waktu tiga bulan untuk Polri, agar tim teknis menindaklanjuti temuan TGPF tersebut.

"Hasil itu mesti ditindaklanjuti lagi oleh tim teknis, untuk lebih menyasar ke dugaan-dugaan yang ada. (Masyarakat menilai TGPF mengecewakan?) Kasusnya ini bukan kasus mudah. Kalau kasus mudah, sehari dua hari ketemu. (Jadi tGPF independen dibentuk tiga bulan lagi?) Saya beri waktu tiga bulan, saya lihat nanti hasilnya apa. Jangan sedikit-sedikit lari ke saya. Tugas kapolri apa nanti?" kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (19/07/2019).

Baca: Tim Bentukan Kapolri Dinilai Gagal Ungkap Kasus Novel, Ini Alasannya 

Jokowi mengaku sudah mendapat laporan tentang hasil temuan TGPF tersebut dari Kapolri Tito Karnavian. Tito lantas meminta waktu enam bulan untuk tim teknis menindaklanjuti temuan tim teknis. Namun, Jokowi hanya memberikan waktu tiga bulan, dan berencana akan langsung mengevaluasi hasil kerja tim teknis setelah masa kerjanya rampung.

Jokowi berharap tim teknis bentukan Polri tersebut sanggup menemukan pelaku penyerangan Novel, setelah TGPF menyebut motifnya adalah balas dendam. Namun, Jokowi tak menjawab tegas bakal membentuk TGPF independen, jika tim teknis tersebut juga gagal mengungkap pelaku penyerangan Novel.

Editor: Rony Sitanggang 

  • Kasus Novel Baswedan
  • Kapolri Tito Karnavian
  • Presiden Joko Widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!