Seekor bayi orang utan Sumatera (pongo abelii) terbaring lemas di semak-semak kebun warga Desa Aunan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara. (Foto : BKSDA Aceh/Erwin Jalaluddin)
KBR, Aceh Tenggara– Seekor bayi orang utan Sumatera (pongo abelii) ditemukan terpisah dari induknya di kebun warga Desa Aunan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara. Bayi binatang langka yang berusia sekitar 2 tahun itu mengalami kekurangan nutrisi. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, orang utan itu mengalami malnutrisi dikarenakan kekurangan makanan dan kelelahan setelah terpisah dengan induknya.
Kata dia, tim ahli hewan sedang berupaya memulihkan bayi tersebut di tempat rehabilitasi orang utan di Sibolangit, Sumatera Utara.
”Jadi begini, Pak Budi itu (warga-red) yang menyelamatkan orang utan terlantar di kebunnya. Kalau induknya Kita tidak tahu terpisah kemana, ini yang sedang coba Kita cari. Begitu diinformasikan ke Kita hal ini langsung Kita ambil dan dievakuasi ke Sibolangit untuk direhabilitasi,” kata Sapto Aji menjawab KBR, Senin (31/7).
Ia memperkirakan bayi orang utan itu akan kembali pulih dalam beberapa hari. BKSDA bersama tim medis dan pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat terus memantau perkembangan hewan yang terancam punah tersebut.
”Mungkin nanti setelah bener-bener sehat, Kita akan kembali lepaskan ke habitatnya. Kami yakini orang utan ini bisa diselamatkan, kita terus berusaha biar gak punah populasinya, ”ujar dia.
Ia menyebutkan, binatang mungil ini pertama sekali ditemukan oleh pemilik kebun, Budi, warga setempat. Selanjutnya, dilaporkan kepada Forum Konservasi Leuser (FKL) yang merupakan salah-satu LSM yang bermitra dengan BKSDA.
Editor: Rony Sitanggang