HEADLINE

Sekolah Hanyut Dilanda Banjir, Disdik Trenggalek Relokasi Murid

Sekolah Hanyut Dilanda Banjir, Disdik Trenggalek Relokasi Murid

KBR,Trenggalek- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan memindahkan aktifitas belajar mengajar para siswa SD Negeri I Bendoroto, Kecamatan Munjungan. Pasalnya bangunan sekolah hanyut terbawa banjir.

Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek Kusprigianto mengatakan, rencananya proses pembelajakaran akan dipindahkan sementara di rumah penduduk dan tenda sementara. Ini lantaran   dari total 11 ruangan di sekolah, tujuh diantaranya hilang terseret banjir bandang.


Sedangkan empat ruang sisanya hanya dua yang bisa dimanfaatkan, masing-masing satu ruang guru dan satu ruang kelas. Meskipun dalam kondisi darurat, dinas pendidikan memastikan seluruh proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru tetap berjalan sebagaimana mestinya.


"Kami sudah mencarikan tempat di rumah penduduk juga di gedung PAUD. Kemudian masih ada sisa satu kelas yang bisa dimanfaatkan untuk kelas enam. Sedangkan langkah selanjutnya akan direlokasi. Kalau total kerugian sekitar Rp1,5 miliar," katanya kepada KBR, Selasa (12/07).


Kusprigianto menambahkan, kerugian akibat hanyutnya  terdiri dari bangunan gedung, mebel, perangkat pembelajaran serta peralatan kesenian.  


Rencananya pemerintah daerah akan merelokasi seluruh bangunan SD Negeri I Bendoroto ke lokasi lain yang lebih aman. Lokasi  yang digunakan saat ini dinilai tidak layak dan rawan terjadi banjir susulan.


Kemarin, banjir bandang dan tanah longsor melanda Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Akibatnya sejumlah infrastruktur rusak, selain itu beberapa ruas jalan tertutup oleh material tanah longsor dan satu sekolah hanyut.

Editor: Rony Sitanggang

  • Banjir dan Longsor
  • Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek Kusprigianto
  • SD Negeri I Bendoroto
  • Kecamatan Munjungan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!