HEADLINE

Presiden Jokowi: Tangkap Jaringan Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo

"Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Badrodin Haiti segera menangkap dan mengungkap jaringan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, pagi tadi, Selasa (5/7/2015)."

Presiden Jokowi: Tangkap Jaringan Bom Bunuh Diri Mapolresta Solo
Polisi bersiaga di depan Mapolresta Surakarta usai ledakan bom bunuh diri, Selasa, 5 Juli 2016. Foto: Yudha Satriawan/KBR

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Badrodin Haiti segera menangkap dan mengungkap jaringan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo pagi tadi, Selasa (5/7/2015).

"Saya perintahkan Kapolri untuk mengejar jaringan teroris dan mengungkap kasus bom bunuh diri di Mapolresta Solo," tegas Presiden Jokowi di Padang, Sumatera Barat.

Berbicara saat melakukan kunjungan kerja di Padang, Sumatera Barat, Presiden meminta masyarakat tenang, namun tak menurunkan kewaspadaan. Pasalnya, besok adalah Hari Raya Idul Fitri. "Saya berharap masyarakat tenang tapi juga waspada," ungkapnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan belasungkawa atas insiden bom bunuh diri yang terjadi sekitar Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. "Aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan. Tidak ada namanya toleransi, apalagi di Masjid Nabawi," katanya.

Pagi tadi, sekira puku 07.35 WIB, aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Solo. Pelaku yang mengendarai sepeda motor ini sempat menerobos pengamanan Polisi, lalu meledakan diri di halaman Mapolresta.

Dari laporan Kontributor KBR, Yudha Satriawan, seorang petugas polisi mengalami luka di bagian wajah. Sementara pelaku dipastikan tewas.

Saat ini, polisi bersenjata lengkap dengan rompi antipeluru bersiaga. Sedangkan tim identifikasi Kepolisian (Inafis) tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • bom bunuh diri di mapolresta Solo
  • bom bunuh diri
  • mapolresta solo
  • Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!