KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kemacetan bisa menjadi salah satu faktor yang memperparah penyakit seseorang. Ini lantaran kemacetan menyebabkan stres bagi yang mengalaminya.
Sekretaris Jenderal Kemenkes, Untung Susesno Sutarjo mengatakan, soal kematian belasan pemudik di Brebes perlu diteliti terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Kalau logikanya saja kita lihat teorinya ya mungkin dia di ruangan tertutup, stres, kita yang normal aja stres kalau macet. Apa ada orang yang tidak stres kalau macet. (Jadi makin memperparah?) Iya tapi bukan pencetusnya, saya nggak tahu itu kan kalau gitu-gitu kita mesti lihat dari hasil (otopsi-red) nggak bisa kita bilang ini. Emang dari dulu dia (pemudik-red) sakit jantung ya mana kita tahu kalau itu memperparah, mungkin aja dia lupa makan obat kita juga nggak tahu. Itu kan nggak ada yang neliti sampai situ," kata Untung Suseno Sutarjo saat dihubungi KBR, Kamis (07/07/2016).
Kata dia, untuk mengetahui penyebab kematian pemudik secara pasti perlu dilakukan pembedahan jenazah atau otopsi.
"Itu mesti tanya sama bedah mayatnya, saya nggak tahu dibedah nggak itu mayatnya baru ketahuan itu ada stres atau enggaknya kan, dan saya yakin nggak ada yang dioptosi kan, mana ada yang mau dioptosi," imbuhnya.
Baca juga:
Ignasius Jonan: Pemudik di Tol Brebes Meninggal Karena Dehidrasi, Bukan Lelah Terjebak Macet
Brexit Macet, Kemenhub: BPJT Harus Bertanggung Jawab
Data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes, Jawa Tengah menyatakan setidaknya terdapat 18 pemudik meninggal di wilayahnya. Meski begitu, kata Untung, tidak semuanya kematian terjadi di lokasi kemacetan di Tol Brebes Timur. Penyebab kematian 18 pemudik itu antara lain, adanya penyakit bawaan dan kecelakaan. Data itu diperoleh setidaknya selama tiga hari berutut-turut.
Untung menyarankan bagi pemudik untuk menghindari daerah kemacetan. Hal itu bisa diketahui dengan mendegar radio, menggunakan aplikasi telepon pintar maupun media lainnya. Lanjut dia, apabila terjebak kemacetan sebaiknya jangan diam di dalam mobil. Berdasarkan data Kemenkes (06/07) kabin kendaraan yang relatif sempit dan tertutup dengan pemakaian AC secara terus-menerus dapat menurunkan kadar oksigen dan naiknya karbondioksida. Kemudian siapakan bekal makanan dan minuman air mineral secukupnya.
"Sebaiknya jangan diam di mobil berapa jam itu kan diam di mobil ada yang nyalain AC-lah, siapin makanan, minum air putih ya. Kemudian istirahat, kalau sudah itu ya sudah cari tempat yang teduh, masalahnya waktu itu tidak ada tempat peristirahatan ya. Orang semuanya mau selesai aja," ungkapnya.
Editor: Quinawaty
Pemudik Meninggal Karena Macet? Ini Kata Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kemacetan bisa menjadi salah satu faktor yang memperparah penyakit seseorang. Ini lantaran kemacetan menyebabkan stres bagi yang mengalaminya.

Kemacetan di kawasan Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: ANTARA
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.2)
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11