BERITA

Mensos: Penghuni Panti Rehabilitasi Narkoba Menurun

Mensos: Penghuni Panti Rehabilitasi Narkoba Menurun

KBR, Cirebon - Jumlah penghuni panti rehabilitasi narkotika dan obat terlarang (Narkoba) di Indonesia menurun pada 2016. Hal ini diungkapkan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi salah satu panti rehabilitasi narkoba milik Yayasan Rehabilitasi Prama di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Minggu 24/07/2016.


"Tahun 2015 lalu kita sempat merehabilitasi sebanyak 21 ribu anak, total tahun 2016 sebanyak 15.430," jelas Khofifah Indar Parawansa.


Meski demikian, kata dia, jumlah penghuni panti rehabilitasi narkoba masih naik turun setiap tahunnya, karena orang yang dinyatakan sembuh bisa kembali menyalahgunakan narkoba.


"Jumlahnya up and down. Ada yang sudah tujuh tahun sembuh dia kembali lagi, bahkan yang sudah 10 tahun dia kemudian relaps," tuturnya.


Selain itu, jumlah penyalahguna narkoba lebih besar dari orang yang melapor Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) atau panti rehabilitasi narkoba. Hal itu dikarenakan masyarakat masih takut melapor ke IPWL. Pasalnya, hal itu dianggap aib bagi keluarga dan penyalahguna narkoba takut diproses secara hukum.


"Seperti fenomena gunung es, yang melapor sepuluh tapi kemungkinan besar jumlahnya bisa tiga sampai empat kali lipat dari itu," katanya.


"Banyak penyalahguna narkoba yang tidak ingin diketahui oleh pihak keluarganya, maka melaporkan diri ke IPWL merupakan bukan hal yang mudah. Bagi penyalahguna yang melapor akan direhabilitasi kecuali bandar narkoba," imbuhnya.


Sementara, salah seorang penghuni IPWL Yayasan Prama Kabupaten Cirebon, Jejep Saputra berharap kepada Mensos bahwa dirinya ingin sembuh.


"Saya ingin sembuh, berhenti menggunakan narkoba karena masa depan saya masih panjang," katanya.


Ia pun mengaku, terjerumus ke dalam lingkaran narkoba akibat pergaulan bebas. "Karena pergaulan," ujarnya.

Baca juga: Terpidana Mati Narkoba Merry Utami Dipindah ke Nusakambangan

Editor: Sasmito

  • Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
  • narkoba
  • Cirebon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!