HEADLINE

Kepolisian Entikong Gagalkan Puluhan Calon TKI Tak Berdokumen

"“Tadi kita pulangkan lagi tujuh. Koordinasi dengan P4TKI. Ada yang dari NTT, ada yang dari Sulawesi, ada yang dari Jawa Timur."

Edho Sinaga

Kepolisian Entikong Gagalkan Puluhan Calon TKI Tak Berdokumen
Sebagian calon TKI yang digagalkan masuk ke Malaysia oleh kepolisian Entikong, Kalimantan Barat. (Foto: KBR/Kartyana)

KBR, Pontianak-  Kepolisian  Entikong, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat  bersama Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI) menggagalkan penyelundupan 25 orang calon TKI pada Kamis (14/07/2016) dan Jumat (15/07/2016) di perbatasan  Malaysia .

 

Kepala Polisi Entikong Kartyana mengatakan,   kemarin ada sebanyak 18 TKI dan hari ini  7 orang calon TKI digagalkan saat hendak bekerja di Malaysia. Mereka tak   dilengkapi dengan dokumen yang resmi.

 

Melihat gelagat aneh, Polisi bersama P4TKI pun akhirnya memeriksa sejumlah orang yang diduga TKI Ilegal itu. Setelah dicek, ternyata  mereka akan bekerja di Malaysia namun tidak dengan jalur resmi atau menggunakan status pelancong saja.

 


“Tadi kita pulangkan lagi tujuh. Koordinasi P4TKI. Ada yang dari NTT,  ada yang dari Sulawesi, ada yang dari Jawa Timur. Kebanyakan memang dari NTT ya dari Sumba itu.  Bukan dia bukan agen gitu. Dia lihat saudaranya ada yang kerja sukses, dia coba-coba masuk ke situ. Jadi bukan langsung masuk gerombolan 5 atau 6 orang. Hanya sendiri–sendiri, ada yang dua orang ada yang 1 orang. Yyang kita curigai dia pakai paspor baru kemudian gak ada kelengkapan lainnya mau masuk Malaysia kemudian kita cegah,” kata Kartyana ketika dihubungi KBR, Jumat (15/07/2016) Malam.



Kartyana menambahkan, para calon TKI itu dicegah dari hasil pemeriksaan kendaraan pribadi, travel dan bus antar Negara, yang dimulai sekitar pukul 02.00 hingga 06.00 WIB pada dua hari ini.  

 

Editor: Rony Sitanggang

  • TKI ilegal
  • Entikong
  • Kepala Polisi Entikong Kartyana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!