HEADLINE

2016-07-07T09:43:00.000Z

H+1 Lebaran, Harga Daging Sapi Masih Rp150 Ribu

"Pedagang tidak bisa menurunkan harga karena harga di tingkat pemasok masih tinggi."

H+1 Lebaran, Harga Daging Sapi Masih Rp150 Ribu
Daging sapi. Foto: Antara

KBR, Cilacap – Harga daging sapi segar di pasar tradisional di Kabupaten Cilacap dan Banyumas masih bertengger di harga Rp150 ribu per kilogram pada H+1 Lebaran Idul Fitri (7/7/2016).

Seorang pedagang daging, Indra mengatakan, pedagang tidak bisa menurunkan harga karena harga di tingkat pemasok masih tinggi. Ia memperkirakan sepekan pasca Lebaran, konsumsi daging sapi masih akan tinggi. 

"Paling cepat (turun) paling sampai hari Minggu besok. Kalau daging impor tidak tahu, masalahnya daging impor konsumennya kurang. Sudah pada tahu kalau daging impor tidak bagus. Masih mending milih daging bagus meski harganya lebih mahal," jelasnya.

Sementara itu, pengurus Asosiasi Pedagang Sapi Banyumas, Slamet menuturkan, harga sapi hidup di Banyumas masih berkisar di atas Rp40 ribu per kilogram. Bahkan, kata dia, sepekan mendekati lebaran kemarin, harga sapi hidup mencapai Rp46 ribu hingga Rp 48ribu per kilogram.

Slamet menjelaskan, jika dikonversi ke karkas, maka harga daging bronjong (masih bersama lemak dan tulang) per kilogramnya mencapai Rp110 ribu di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pedagang selanjutnya akan memilah lemak dan tulang dari karkas daging super sehingga wajar harganya mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Sementara terkait daging sapi impor, ia menilai tidak serta merta mampu menurunkan harga daging sapi. Sebab, daging beku hanya dijual di lokasi tertentu dan langsung dijual kepada konsumen atau tidak dijual ke pedagang pasar tradisional.

Editor: Sasmito

  • lebaran
  • harga daging
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!