HEADLINE

Aksi Damai Pekan Lalu, Tiga Aktivis KNPB Belum Dibebaskan Polisi

"Tiga orang tersebut ditahan karena tidak mau menandatangani surat pernyataan yang menginstruksikan untuk tidak lagi melakukan kegiatan KNPB. "

Andi Muhammad Arif

Aksi Damai Pekan Lalu, Tiga Aktivis KNPB Belum Dibebaskan Polisi
Ilustrasi aksi damai KNPB. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Polres Boven Digoel, Papua masih menahan tiga aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang melakukan aksi damai Rabu (13/7/2016).

Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap menjelaskan, tiga orang tersebut ditahan karena tidak mau menandatangani surat pernyataan yang menginstruksikan untuk tidak lagi melakukan kegiatan KNPB. Aksi Damai KNPB yang digelar serentak di seluruh Papua dihadiri oleh sekitar 10 ribu orang pada Rabu dan Kamis lalu.


"Aksi-aksi damai kami ada yang dibubarkan paksa, ada yang dihadang, ada penangkapan, salah satunya di boven dgiul. Itu akses jaringan by internet maupun media (Boeven Digoel) itu sangant tertutup. (Alhasil) tanggal 15 baru kami mendapatkan info kalau pembubaran paksa di boven digul dan penangkapan terjadi di sana. Tiga orang itu masih ditahan karena mereka tidak mau menandatangani surat pernyataan," tutur Ones.

Baca juga: Warga Yogya: Kawan-kawan Papua Tenang, Kami Malah Takut dengan Polisi

Ones menilai, penahanan ini merupakan sebuah pembungkaman demokrasi dan kriminalisasi gerakan rakyat. Ones berharap agar pihak kepolisian membebaskan para aktivis KNPB yang ditahan.

"Jadi, lebih baik bebaskan mereka, kaena pasal-pasal karet yang dipakai itu hanya membungkam ruang demokrasi rakyat Papua," tegas Ones.


Aksi damai Papua digelar untuk mendukung keanggotaan Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat (ULMWP), masuk dalam Melanesia Spearhead Group (MSG). Kamis lalu, pertemuan itu ditunda hingga buan depan. Ones mengaku, dalam waktu dekat rakyat Papua akan melakukan demo yang lebih besa lagi.

Editor: Sasmito

  • KNPB
  • Papua
  • aksi damai

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!