HEADLINE

Calon Panglima TNI Targetkan Pembenahan Alutsista

"Gatot Nurmantyo berjanji membenahi tata kelola alat utama sistem pertahanan."

Ade Irmansyah

Calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Gatot Nurmantyo. Foto: Antara
Calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Gatot Nurmantyo. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Gatot Nurmantyo berjanji membenahi tata kelola alat utama sistem pertahanan. Hal ini disampaikannya pada tes uji kelayakan dan kepatutan di Komisi DPR yang membidangi Pertahanan. Selain itu, ia juga bakal memaparkan program utamanya saat resmi menjabat sebagai Panglima TNI.

“Secara garis besar saja tentunya saya akan menceritakan kondisi global, regional dan nasional bagaimana dan itu tentunya adalah tantangan bangsa ini kedepan. Kemudian bagaimana mengantisipasinya untuk bangsa ini dan bagaimana peran TNI agar lebih efektif dan efisien. Sekarang ini saya masih Kepala Staf Angkatan Darat, kemudian apa yang kejadian musibah itu sudah dijelaskan oleh Kepala Staf Angkatan Udara dan Panglima, itu saja yang dijadikan acuan. Tentunya modernisasi kan kita juga sudah memiliki program minimum essential force, kemudian pemerintah juga berjanji akan menganggarkan 1,5 dari PDB dan itu besar sekali,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Komisi I DPR-RI.


Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR , Hanafi Rais mengatakan, bakal meminta penjelasan calon Panglima TNI soal peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Kata dia, pihaknya bakal meminta strategi Calon Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. Pasalnya kata dia, anggaran yang dimiliki TNI untuk membeli alusista baru tidak besar.


Editor: Rony Sitanggang

  • Gatot Nurmantyo
  • tes uji kelayakan dan kepatutan
  • alutsista

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!