HEADLINE

Lapor Covid-19: Puluhan Pasien Covid-19 Sulit Mendapat Perawatan di Rumah Sakit

"Mayoritas pasien berasal dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat."

Yovinka Ayu

Lapor Covid-19: Puluhan Pasien Covid-19 Sulit Mendapat Perawatan di Rumah Sakit
Sejumlah pasien COVID-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan kamar perawatan di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (Fauzan/Ant)

KBR, Jakarta- Komunitas relawan Lapor Covid-19 mencatat, aduan warga semakin banyak selama periode lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Inisiator Lapor Covid-19 Irma Hidayana mengatakan, setidaknya ada lebih dari 20 warga yang positif Covid-19 meminta bantuan untuk mencarikan rumah sakit dalam sepekan terakhir. Pasien mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Irma mengungkapkan, tim Lapor Covid-19 ikut membantu pasien mencari rumah sakit dan tempat isolasi mandiri utamanya untuk pasien dengan gejala berat. Namun, kata Irma, sejumlah rumah sakit menolak lantaran penuhnya kapasitas.

“Jadi kami menghubungi sekitar 96 kontak rumah sakit, yang menjawab hanya 36 rumah sakit menyatakan bahwa ICU mereka full semua. Sementara ada 9 rumah sakit yang membalas bahwa mereka memang tidak memiliki ICU dan tidak melakukan perawatan pada pasien Covid-19, dan sisanya tidak membalas. Kita melakukan pencarian dari sekitar menjelang jam 22.00-02.00 WIB belum ada jawaban. Tapi kemudian subuh kami dikabari oleh keluarga bahwa pasien meninggal,” ungkap Irma saat dihubungi KBR, Rabu (23/6/2021).

Irma menjelaskan, pasien yang ingin mencari rumah sakit harus mendapat rujukan dari puskesmas setempat. Kata dia, jika dibandingkan dengan Desember 2020-Januari 2021, situasi Covid-19 saat ini semakin mengkhawatirkan.

“Saat ini antrean di IGD, rumah sakit-rumah sakit penuh, dan tempat-tempat isolasi ini juga lumayan penuh sekarang. Jadi kami benar-benar merasa cukup kesulitan, faktor tingkat keberhasilan untuk merujuk itu bisa dibilang susah. Terutama untuk pencarian oksigen dan ICU dengan ventilator ini sangat susah sekali,” katanya.

Oleh karena itu, Lapor Covid-19 mengusulkan agar pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau karantina wilayah (lockdown) selama dua minggu. Irma menilai hal tersebut mampu menekan penularan virus Corona di masyarakat.

“Kedua, menekan angka keparahan. Yang ketiga, mengurangi beban kapasitas rumah sakit dan mengurangi beban tenaga kesehatan. Dan yang paling penting, mengurangi beban alokasi anggaran kesehatan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengobati pasien-pasien yang terkena Covid-19,” tutur Irma.

Editor: Friska Kalia

  • lapor covid
  • relawan
  • COVID-19
  • pandemi covid-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!