BERITA

Kasus Meningkat, Wali Kota Balikpapan Ancam Lockdown

"Kasus kematian juga naik hingga mencapai rata-rata empat kasus dalam sehari."

Teddy Rumengan

Kasus Meningkat,  Wali Kota Balikpapan Ancam Lockdown
Ilustrasi: Petugas medis menunjukkan sample hasil test covid-19. (Foto: Antara)

KBR, Balikpapan- Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur terpantau meningkat hingga puluhan kasus setiap hari. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud pun mengatakan, tingginya kasus covid-19 karena masyarakat masih banyak yang abai protokol kesehatan khususnya dalam keluarga karena klaster keluarga tinggi. Akibatnya kasus kematian juga naik hingga mencapai rata-rata empat kasus dalam sehari.

Rahmad mengancam akan menerapkan lockdown atau karantina wilayah dengan menutup akses keluar masuk, fasilitas umum hingga objek wisata jika kasus terus meningkat.

“Terus menjalankan protocol kesehatan mengingat beberapa hari terakhir ini ada kecenderungan penambahan kasus covid-19 terus meningkat lagi. Kita khawatir kalau ini ada peningkatan terus sata sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 mungkin kita akan tinjau lagi untuk kegiatan-kegiatan di masyarakat. Artinya nanti kalau ada keterbatasan yang lebih ketat lagi dampaknya juga akan panjang lagi tempat-tempat umum nanti akan ditutup, perekonomian juga nanti akan terhambat,” ujarnya, Senin (07/06/2021)

Rahmad pun meminta masyarakat untuk mentaati protocol kesehatan jika tak ingin dilakukan lockdown. Protokol kesehatan bukan hanya saat melakukan aktifitas diluar rumah, tapi juga di tempat kerja, lingkungan rumah

Sejak tahun kemarin kasus covid-19 di Kota Balikpapan tertinggi diantara kota dan kabupaten di Kalimantan. Secara kumulatif kasus covid-19 di Kota Balikpapan capai 17.042 kasus dengan 602 kasus kematian.

Editor: Friska Kalia

  • Balikpapan
  • Covid-19
  • lockdown
  • Vaksinasi Covid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!