HEADLINE

Rawan Longsor dan Banjir, BNPB Minta Pemudik Waspadai Jalur ini

""Sementara untuk jalan yang rawan longsor ketika memasuki daerah-daerah pegunungan, perbukitan, atau lereng-lereng yang ada jalan""

Wydia Angga

Foto: Antara
Foto: Antara

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut beberapa titik rawan bencana banjir dan longsor di sepanjang jalur mudik yang perlu diwaspadai masyarakat. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan curah hujan  berpotensi untuk turun pada masa mudik karena menguatnya La Nina. Kata dia  masyarakat perlu memahami titik-titik mana saja yang rawan banjir dan longsor.  

"Sesuai dengan peta rawan banjir, maka jalur lintas timur Sumatera. Kemudian jalan pantura Jawa adalah daerah yang rawan banjir terutama daerah yang dekat sungai dan dataran rendah yang rawan banjir. Sementara untuk jalan yang rawan longsor ketika memasuki daerah-daerah pegunungan, perbukitan, atau lereng-lereng yang ada jalan maka perlu diwaspadai longsor karena diperkirakan selama mudik lebaran, curah hujan masih berpotensi tinggi untuk turun," ungkap Sutopo kepada KBR, Selasa (21/6/2016).


Sutopo menambahkan,  titik rawan longsor berada di hampir semua daerah baik di Jawa maupun Sumatera. Di wilayah-wilayah tersebut, petugas sering memasang rambu-rambu rawan longsor.


"Longsor hampir semua daerah kalau di Sumatera di lintas Sumatera bagian tengah dan bagian barat terutama di sekitar Bukit Barisan dari Aceh sampai Lampung. Kalau di Jawa bagian tengah dan bagian selatan yang merupakan deretan pegunungan mulai dari Pandeglang, Cianjur Sukabumi Bogor Kabupaten Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, masuk ke Jawa tengah ada Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Purwokerto, Purworejo, Temanggung, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri. Masuk Jatim, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Trenggalek sampai ke Banyuwangi. Itu daerah rawan longsor sehingga perlu diwaspadai diantisipasi, dan di jalan juga sering dipasang rambu-rambu rawan longsor oleh petugas," katanya.


Menurut Sutopo, BNPB juga membagikan peta jalur mudik rawan banjir dan longsor yang dapat diakses di website BNPB. Di masing-masing kota juga dicantumkan kantor BPBD bersama alamat yang bisa dihubungi. BPBD juga akan mendirikan posko-posko lebaran di beberapa tempat yang strategis untuk membantu masyarakat. Dan ketika terjadi bencana, BPBD dibantu  TNI Polri dan lainnya bersama menangani penanganan darurat.


"Jadi berbeda dengan mudik tahun lalu, pada mudik tahun lalu dalam kondisi kemarau, kering. Pada tahun ini meskipun sebenarnya masuk kemarau, tapi karena ada anomali cuaca menguatnya La Nina, menyebabkan hujan akan sering menyertai selama mudik lebaran," pungkasnya  

Hujan

La Nina  dengan banyaknya hujan diperkirakan terjadi di wilayah   Jawa barat,  Jawa Tengah, termasuk Jawa Timur bagian barat. Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lutfi Fitriano menyebut hujan akan disertai angin, kilat dan petir cukup kencang yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat.

Kata Lutfi, kondisi tersebut akan berlangsung di bulan Juli hingga September. Menurutnya, kecepatan angin bisa mencapai 20 knot atau 37 km/jam yang bisa terjadi di antara pukul 2 siang hingga 7 malam hari.

"Memang perlu kita lihat lagi untuk bulan Juli apakah bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri pasang surut yang mengganggu untuk pelayaran masyarakat yang ingin melalui transportasi pelayaran. Kalau untuk tinggi gelombang dalam tujuh hari ke depan pun juga masih cukup tinggi berkisar antara 2 hingga 4 meter khususnya di wilayah selatan Jawa jadi perlu diwaspadai untuk di pesisir Selatan Jawa, Bali dan NTB di mana gelombang bisa mencapai 4 hingga 5 meter," ungkap Lutfi kepada KBR (21/6/2016)


Lutfi menambahkan, untuk di wilayah Sumatera seperti perairan Nias - Mentawai, perairan Bengkulu, wilayah selatan barat Lampung tinggi gelombang berkisar antara 2-3 meter. Namun untuk Selat Makasar, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, perairan Jambi hingga wilayah Laut Natuna, Kalimantan, kata dia, tinggi gelombang masih cukup baik di kisaran 0,5 hingga 1 meter. Sementara untuk dearah Garut, Tasikmalaya, Bandung dan di sekitarnya, menurut Lutfi yang perlu diwaspadai ke depannya adalah potensi longsor dan hujan lebat.


"Biasanya kalau hujan dengan intensitas tinggi. Sedang hingga lebat biasanya dibarengi dengan angin kencang. Sehingga sebelum itu terjadi kita bisa mengantisipasi kondisi, sehingga bisa menghindari dengan menepi dulu di tempat lebih aman. Hindari pohon yang tinggi yang rawan roboh," pungkasnya.


Editor: Rony Sitangggang

  • mudik 2016
  • banjir dan longsor
  • Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
  • Prakirawan Badan Metereologi
  • Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lutfi Fitriano

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!