HEADLINE

IDAI: Umumkan Kandungan Vaksin Palsu

IDAI: Umumkan Kandungan Vaksin Palsu

KBR, Jakarta- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah segera mengumumkan kandungan vaksin palsu yang sempat beredar di apotek dan rumah sakit. Ketua Umum IDAI Aman Pulungan mengatakan, publik perlu tahu kandungan vaksin yang beredar. Arman memperkirakan kandungan vaksin palsu bisa diumumkan dalam waktu dekat, karena Badan Pengawasan Obat dan Makanan sudah mulai meneliti dan menyatakan memerlukan waktu lima hari. 

"Itu yang kita tidak tahu, komposisinya apa, dan belum diumumkan. BPOM kan juga perlu waktu beberapa hari ini untuk mengumumkan apa isinya. Biofarma juga membawa ke laboratoriumnya untuk mengetahui apa kandungannya. Kalau isinya bukan itu (vaksin yang seharusnya) ya tidak aman. Kita tidak tahu apa isinya," kata Aman kepada KBR, Rabu (29/06/16).

Aman mengatakan, saat ini BPOM dan perusahaan farmasi Biofarma masih menguji kandungan dan keamanan vaksin palsu yang sempat beredar. Kata dia, apabila pengujian telah rampung, kedua lembaga itu harus menginformasikan kepada publik sebagai konsumen. 

Aman menambahkan, publik tak perlu khawatir dengan peredaran vaksin palsu. Pasalnya, vaksin yang beredar saat ini dijamin keasliannya. Apalagi, kata dia, masyarakat memilih rumah sakit dan klinik resmi saat memvaksin bayinya. 

Baca juga:

    <li><a href="http://kbr.id/terkini/06-2016/bpom_tak_bisa_tarik_vaksin_yang_beredar/82616.html">BPOM Tak Bisa Tarik Vaksin yang Beredar</a>&nbsp;<br>
    
    <li><a href="http://kbr.id/terkini/06-2016/vaksin_palsu__jokowi__hukum_seberatnya/82612.html">Vaksin Palsu, Jokowi: Hukum Seberatnya</a>&nbsp;<br>
    

Saat ini, baru satu dari enam vaksin palsu yang beredar diketahui komposisinya, yakni vaksin Tuberkulin yang terdiri dari antibiotik Gentamicin dan cairan infus. Aman mengatakan, antibiotik itu aman diberikan kepada bayi, karena dosis yang hanya 0,05 mililiter, kecuali bagi bayi yang alergi.

Beberapa waktu lalu, Kepolisian menyatakan ada sindikat pemalsu vaksin sejak 2003 dengan distribusi ke seluruh Indonesia. Wilayah penyebaran vaksin palsu itu meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara. Vaksin itu beredar di rumah sakit dan apotek. Ada enam vaksin palsu yang beredar, yakni vaksin Tuberkulin, BCG, tetanus toksoid, campak, polio, dan hepatitis B. (mlk)


  • vaksin palsu
  • IDAI
  • BPOM
  • dokter anak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!