Sebelumnya, Tjahjo memprotes orasi Veronika Koman pada Selasa (9/5) di Mako Brimob tempat Ahok ditahan. Veronika menyebut rezim Jokowi lebih parah dari rezim SBY. Tjahjo akan mengirim surat kepada Veronika untuk meminta klarifikasi atas pernyataannya itu.
Data e-KTP Veronika disebarkan Tjahjo di grup Whatsapp wartawan Kementerian Dalam Negeri
Tjahjo mengatakan, sikapnya itu merupakan bentuk pembelaannya kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya anak buahnya pak Jokowi saya sebagai Mendagri saya wajib tanya. Kalau (kasus) lain digugat kan relawan yang menggugat, kasus buku undercover, kasus tukang sate, Rizieq, Munarman, semua ada yang gugat," ujar Tjahjo.
Menurut Tjahjo, Veronika tak seharusnya mengaitkan vonis Ahok dengan Presiden Jokowi. Kata dia, pernyataan Veronika itu termasuk fitnah, bukan kritik. Itu sebab, ia menolak tindakannya disebut antikritik.
"Kok kamu sebut urusan si Ahok yang dihukum pengadilan, kok yang disalahkan pak Jokowi. Hubungannya pak Jokowi apa? Hakim itu netral, tanggung jawab ke Tuhan bukan ke pak Jokowi."
Baca: Mendagri Teror Aktivis LBH Jakarta
Tjahjo telah mengirim surat kepada Veronika untuk meminta klarifikasi. Ia menjamin tujuan langkahnya ini hanya untuk mengingatkan.
"Saya hanya mau minta klarifikasi apa sih maksudnya dia seperti itu. Mungkin karena dia emosional. Kalau dia clear, clear, saya nggak macam-macam, mengingatkan aja," tutur politisi PDI Perjuangan ini.
Editor: Rony Sitanggang