HEADLINE

Tahun Ajaran Baru, 6 Sekolah Cilacap Buka Kelas Penghayat Kepercayaan

"Sekolah yang akan membuka kelas penganut kepercayaan berada di Kecamatan Sidareja dan Wanareja"

Muhamad Ridlo Susanto

Tahun Ajaran Baru, 6 Sekolah Cilacap Buka Kelas Penghayat Kepercayaan
Muslam Hadiwijaya, Sekretaris Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Cilacap. Foto: Muhamad Ridlo/KBR

KBR, Cilacap – Enam sekolah di Cilacap, Jawa Tengah akan membuka kelas pendidikan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME mulai tahun ajaran baru 2016-2017. Sekretaris Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Cilacap, Muslam Hadiwijaya mengatakan tiga sekolah yang akan membuka kelas penganut kepercayaan berada di Kecamatan Sidareja dan Wanareja. Sedangkan SMAN 1 Cilacap, SMK Yos Sudarso, Jeruklegi dan SMPN 1 Jeruklegi sudah membuka kelas penganut kepercayaan.

Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME ini akan diajar 10 guru pengajar kepercayaan. Saat ini, di seluruh Kabupaten Cilacap, kata Muslam, terdapat 280 anak dari keluarga penganut kepercayaan. Namun, tidak seluruhnya meminta kelas penganut kepercayaan.

"Kita menunggu tahun ajaran baru, baru penjajakan. Paling tidak di Sidareja ada dua sekolah di Wanareja ada dua sekolah. Yang di kota (sudah ada kelas kepercayaan-red) tiga sekolah. Paling tidak berarti ada enam sekolah. Nah, ini kan 280 anak itu putra-putri para penghayat kepercayaan di Cilacap.

Muslam Hadiwijaya menjelaskan, pembukaan kelas penganut kepercayaan ini dapat diusulkan orang tua dan siswa penganut kepercayaan kepada pihak sekolah. Kemudian ditindaklanjuti oleh sekolah kepada Unit Pelaksana Teknik Dinas Pendidikan (UPT Dindik) kecamatan, lalu Dindik Kabupaten sambil berkoordinasi dengan MLKI Cilacap untuk menyiapkan tenaga pengajar.

Ia mengapresiasi Dinas Pendidikan Cilacap yang semakin toleran dan mau memfasilitasi peserta didik dari keluarga penghayat kepercayaan.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • penghayat kepercayaan
  • sekolah di cilacap

Komentar (8)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Wal Suparmo8 years ago

    Saya setuju anak dididik dengan agama nenek moyang yang mengutamakan KEUNGGULAN MORAL yg sama sekali terlepas dari ILMU KLENIKL dan GUGON TUHON. Dan dongengan para penjual agama import.

  • Rito8 years ago

    Wah...keren, ini barusan adil

  • Edy Siswoyo8 years ago

    Sugeng rahayu....

  • Edy Siswoyo8 years ago

    Sugeng rahayu....

  • Edy Siswoyo8 years ago

    Sugeng rahayu....

  • hasyim8 years ago

    Wal suparmo cangkemu nek ngoceh di jaga ya. Ana agama import maksudmu ...?

  • teguh8 years ago

    Mudah mudahan tahun depan bukan cuma di Cilacap....hargai kepercayaan leluhur asli

  • dyah ayu (gadhis)8 years ago

    Ini loh yang paling amat sgat ditunggu para org tua murid penghayat kepercayaan, karna kami tdak mau membohongi keyakinan kami.. ini masalah Tuhan dgan umatNya.. rahayu