HEADLINE

Rekomendasi Simposium Tragedi 65, Korban Tuntut Permintaan Maaf Pemerintah

Rekomendasi Simposium Tragedi 65, Korban Tuntut Permintaan Maaf Pemerintah

KBR, Jakarta - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965, Bedjo Untung berharap Joko Widodo, mewakili negara dan meminta maaf kepada keluarga korban. Hal ini terkait dengan hasil rekomendasi simposium terkait peristiwa 1965, yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan.

Kata Bedjo, ungkapan penyesalan yang dilakukan oleh negara juga harus diikuti dengan merehabilitasi nama orang-orang yang dituding terlibat dengan PKI.

"Jokowi harus bertanggungjawab sebagai kepala negara dan mewakili negara untuk meminta maaf kepada korban. Sehingga pemerintah perlu melakukan rehabilitasi umum. Setiap orang yang dituduh terlibat dengan PKI, dipulihkan namanya." Tegas Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965, Bedjo Untung kepada KBR, Rabu (18/05).


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan menyatakan telah menerima rekomendasi penyelesaian tragedi 65 yang disusun Tim Perumus Simposium 65.


Luhut mengatakan, materi rekomendasi itu tentang permintaan agar pemerintah menyatakan penyesalan soal tragedi 65. Luhut berujar, dia memerlukan waktu hingga Jumat untuk memberikan komentar seputar rekomendasi itu.

Editor: Rony Sitanggang

 

  • tragedi65
  • simposium tragedi 1965
  • Ketua YPKP 65-66 Bejo Untung
  • Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!