HEADLINE

Pulau Buru Simpan Informasi Kelam Ungkap Pembantaian Massal 65/66

Pulau Buru Simpan Informasi Kelam Ungkap Pembantaian Massal 65/66

KBR, Jakarta- Bekas tahanan Pulau Buru, Tedja Bayu mengaku banyak penghuni pulau yang mengetahui soal kuburan massal 65/66. Mereka pun, kata dia pasti bersedia menunjukan di mana para korban dibunuh. Pemerintah, kata dia akan mendapatkan banyak informasi jika melakukan penyelidikan di pulau tersebut.

"Teman-teman itu pasti bersedia ini untuk mmeberitahu tempat tempatnya. Sebagian besar tahu soal tempat itu. (Jadi kalau penyelidikan di pulau buru soal 65 bagaimana? informasinya padat? iya mba pasti itu," kata Tejda kepada KBR, Senin (9/5/2016)


Pulau Buru merupakan salah satu pulau besar di Kepulauan Maluku. Pulau ini terkenal sebagai pulau pengasingan bagi para tahanan politik pada zaman pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto.


Sekitar 12.000 orang yang dituding sebagai simpatisan dan anggota PKI dibuang ke Pulau Buru, Maluku, oleh pemerintah Orde Baru secara bertahap mulai tahun 1969 sampai 1976, tidak pernah menjalani proses pengadilan. Ratusan orang tahanan meninggal di pulau ini karena kelaparan, sakit ataupun bunuh diri akibat tekanan mental.


Hampir tak ada bekas bangunan yang dapat mengingatkan Pulau Buru sebagai tempat pembuangan tahanan politik. Barak-barak yang menjadi tempat tidur para tahanan di 22 unit sejak lama dihancurkan. Hanya beberapa rumah yang dibangun oleh para tapol yang masih tersisa.

Editor: Sasmito Madrim

  • ekstapol Pulau buru
  • kuburan massal
  • Tedja Bayu
  • tragedi 65

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!