Polres Jakpus: ASEAN Literary Festival Tetap Bisa Digelar di TIM

"Polres Jakarta Pusat memastikan kegiatan Asean Literary Festival 2016 tetap berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM) hingga empat hari ke dapan."

KBR, Jakarta - Polres Jakarta Pusat memastikan kegiatan Asean Literary Festival 2016 tetap berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM) hingga empat hari ke dapan. Pasalnya menurut Wakapolres Jakarta Pusat, Roma Hutajulu, izin pengamanan dari Polda Metro Jaya sudah dikeluarkan.

"Kami terus berkoordinasi dan menyatakan kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan. Pengamanan tetap terjamin walau kegiatan ini dilanjutkan. Kita minta semua pihak untuk menahan diri," kata Roma di Taman Ismail Marzuki, Kamis (05/05/2016).

Roma mengatakan, pengamanan polisi akan dilakukan dalam dua ring. Ring pertama di pintu masuk TIM dan ring kedua di lokasi kegiatan. Aparat kepolisian yang diterjunkan sekitar 2 kompi atau 160 personil.

"Silahkan saja kalau ada yang menolak, itu bagian dari kebebasan berekspresi," jelas Roma.

Sebelumnya, belasan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Muslim berdemo di depan pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM). Demo dilakukan untuk memprotes gelaran Asean Literary Festival 2016 yang sedianya diadakan hari ini (5/5/2016).

Ketika ditemui KBR, Koordinator demo, Sahril Hasibuan menyebut, pihaknya menolak Asean Literary Festival 2016 karena dianggap menyebarkan paham komunis dan membangkitkan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain itu, ia juga menilai, acara ini mendukung kelompok LGBT serta gerakan separatisme Papua. Karena itu, ia mengancam bakal membawa massa lebih banyak esok, jika acara tersebut tidak dibubarkan hari ini.

Asean Literary Festival adalah festival tahunan yang mengumpulkan sastrawan tidak hanya dari negara anggota ASEAN, tetapi juga negara lainnya seperti Tiongkok, Australia, Jepang, Eropa, dan Amerika.

Acara ini akan digelar di Jakarta pada 5 sampai 8 Mei 2016 dengan mengusung tema “The Story of Now”. Sepanjang acara akan digelar berbagai diskusi yang mengangkat isu seputar ekstrimisme, lingkungan, dan kebebasan berekspresi, dan kaitannya dengan karya sastra.

Editor: Quinawaty Pasaribu 

• ASEAN Literary Festival
• Taman Ismail Marzuki
• Polres Jakarta Pusat
• Roma Hutajulu