BERITA

Pemerintah Targetkan Tahun ini Ada 15 Ribu BUMDes

""Dana desa mampu berkontribusi dalam badan desa yang bisa juga bergerak di bidang keuangan,""

Dian Kurniati

Pemerintah Targetkan Tahun ini Ada 15 Ribu BUMDes
Menteri Desa Marwan Jafar. (Foto: KBR/Aisyah K.)

KBR, Jakarta- Pemerintah menargetkan ada 15 ribu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terbentuk sampai akhir 2016. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar  mengatakan, saat ini sudah ada 12.115 BUMDes di seluruh Indonesia, sehingga dia optimistis target itu bisa tercapai.

"Saat ini telah terbentuk 12.115 badan usaha milik desa yang tersebar di wilayah Indonesia. Tahun 2016, ditargetkan bisa mencapai kurang lebih 15 ribu badan usaha milik desa. Sebagai salah satu pilar demokrasi ekonomi, dana desa mampu berkontribusi dalam badan desa yang bisa juga bergerak di bidang keuangan," kata Marwan di kantor Bank Indonesia, Kamis (26/05/16).

Marwan menjelaskan, BUMDesa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa. BUMDes itu digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagai salah satu bentuk usahanya, kata Marwan, BUMDes dapat berupa usaha di bidang keuangan. Misalnya dengan memberikan permodalan bagi pelaku usaha kecil di desa.

Kata dia, usaha permodalan untuk UMKM sangat prospektif. Pasalnya, jumlah UMKM di Indonesia sampai pada tahun 2014 mencapai 56,2 juta. UMKM juga berkontribusi pada perekonomian Indonesia karena mampu menyerap 97,2 persen tenaga kerja dan menyumbang 57,9 persen produk domestik bruto.

Kata dia, perekonomian di daerah bisa ditingkatkan apabila ada dukungan dari perbankan. Marwan berujar, apabila perbankan menderegulasi kebijakannya untuk memberi kemudahan aksesn, perekonomian daerah akan semakin berjalan. Bentuk deregulasi itu misalnya untuk mempermudah persyaratan bagi masyarakat pedesaan atau penyandang disabilitas dalam mengurus pinjaman permodalan.

 

  • BUMDes
  • Menteri Desa Marwan Jafar
  • UMKM

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!