HEADLINE

Kontras: Rezim Hari Ini Takut pada Gambar

"Kontras Surabaya menduga ada kelompok yang sengaja memainkan isu bahaya laten komunis dan berusaha mencegah atau menghalangi upaya penyelesaian konflik 1965–1966."

Kontras: Rezim Hari Ini Takut pada Gambar
Aksi FPI membakar kain berlambang palu arit di Surabaya Jawa Timur 28 April 2016. Menolak rekonsiliasi rehabilitasi dan kompensasi bagi anggota PKI atau simpatisan PKI. (Foto: ANTARA)

KBR, Malang – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya, Jawa Timur menyebut rezim saat ini bertindak aneh.

Kontras menyoroti tindakan aparat menangkapi orang-orang mengenakan kaus bergambar palu arit serta pembubaran konser musik di Mojokerto Jawa Timur karena menyanyikan lagu "Genjer–Genjer".


Koordinator Badan Pekerja Kontras Surabaya, Fatkhul Khoir mengatakan tren penangkapan terhadap pengguna kaos bergambar palu arit beberapa waktu terakhir ini diduga digerakkan oleh kelompok tertentu.


"Saya kira fenomena yang terjadi penangkapan terhadap kaos bergambar palu arit, termasuk salah satu even musik kemarin karena hanya sekedar menyanyikan sebuah lagu Genjer–Genjer terus tiba–tiba dibubarkan, diamankan, diperiksa. Ini satu hal yang aneh. Rezim hari ini ketakutan pada sebuah gambar," kata Fathkul, Rabu (11/5).


Ia menduga ada kelompok yang sengaja memainkan isu bahaya laten komunis dan berusaha mencegah atau menghalangi upaya penyelesaian konflik 1965–1966.


"Ini akan menjadi salah satu entry point penghambat proses penyelesaian peristiwa 1965- 1966," ujar Fatkhul.


Fatkhul Khoir mengatakan banyak orang mengenakan kaos bergambar palu arit tak memahami artinya. Tetapi tetap saja mereka diperiksa kepolisian dengan dalih lambang itu terindikasi Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut Fatkhul, mereka mengenakan kaos itu tak lebih sebagai ekspresi anak muda.


Di Mojokerto Jawa Timur, konser musik juga dibubarkan kepolisian setempat lantaran band pengisi yakni Mesin Sampink menyanyikan lagu Genjer–Genjer pada Minggu 8 Mei malam.


(Baca: Karena 'Genjer-genjer', Polisi Perketat Izin Konser Musik dan Periksa Daftar Lagu )


Di Kabupaten Malang, Jawa Timur, seorang pemuda berkaos gambar palu arit juga sempat ditangkap pada Sabtu 7 Mei. Karena tak ditemukan unsur pidana, mereka kemudian dibebaskan namun dikenai wajib lapor.


Pemerintah saat ini gencar memburu orang-orang yang dianggap mempromosikan komunisme, termasuk penggunaan simbol palu arit. Simbol pekerja dan petani itu dianggap pemerintah sebagai bagian dari kegiatan PKI.


(Baca juga: Kapolri: Penangkapan Penyebar Komunisme Atas Persetujuan Presiden )


Editor: Agus Luqman 

  • palu arit
  • intimidasi
  • kebebasan berekspresi
  • komunisme
  • PKI
  • Mojokerto
  • Jawa Timur
  • Kontras
  • Genjer-genjer
  • polisi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!