HEADLINE

Pemerintah Diminta Bantu Keuangan Pertamina

Ilustrasi BBM/ foto: Antara

KBR, Jakarta - Pengamat energi, Marwan Batubara memprediksi peralihan konsumen Pertamax ke Premium tidak terhindarkan. Ini lantaran, selisih harga Pertamax dengan Premium semakin besar. Di sisi lain, kata dia, pemberian subsidi ini menjadikan Pertamina terus merugi. Karenanya, pemerintah diminta memberikan dana kepada BUMN tersebut bila tetap ingin mempertahankan subsidi.

"Kalau harga naik itu akan menuai protes, maka pemerintah tidak menaikkan. Sementara di APBN itu sudah tidak ada subsidi, artinya kan Pertamina dikorbankan. kalau sudah seperti itu, kita mau pemerintah itu ksatria aja, dalam arti, kalau tidak mau menaikkan, supaya citranya baik, bagaimana supaya di APBN itu ada subsidi, atau Pertamina itu secara keuangan dibantu, karena saya dengar ini Pertamina, ini bukannya untung, juga rugi," kata Marwan Batubara ketika dihubungi KBR, (31/5).


Sebelumnya, harga Pertamax naik 9300 rupiah perliter. Sementara, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga premium dan solar bersubsidi hingga lebaran berakhir. Pemerintah beralasan, hal ini untuk menjaga stabilitas perokonomian menjelang bulan Ramadhan. 

  • pertamax ke premium tak terhindarkan
  • pengamat energi marwan batubara
  • selisih harga pertamax
  • harga BBM

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!