HEADLINE

Kalah Saing Pedagang Pasar Jajag Banyuwangi Gulung Tikar

"Puluhan pedagang tradisional di pasar Jajag Banyuwangi Jawa Timur, terancam gulung tikar. "

Pasar Tradisional/ Foto: Antara
Pasar Tradisional

KBR, Banyuwangi - Puluhan pedagang tradisional di pasar Jajag Banyuwangi Jawa Timur, terancam gulung tikar. Penyebabnya adalah semakin menjamurnya pasar modern dan grosir. Sehingga para pedagang di pasar tradisonal tidak mampu bersaing dengan pasar modern yang memberikan harga lebih rendah.

Salah seorang pedagang pakaian di pasar Jajag Banyuwangi Iskandar mengatakan, dengan semakin banyaknya pasar modern, yang paling terdampak yaitu para pedagang pakaian. Karena omzetnya terus menurun. Bahkan banyak juga para pedagang yang gulung tikar karena terus merugi.

Kata Iskandar, melorotnya omzet penjualan para pedagang pakaian di pasar Jajag tersebut, karena keberadaan pasar modern itu tempatnya berada di depan lokasi pasar tradisional. Selain itu, harga pakaian yang dijual juga lebih murah. Sehingga masyrakat lebih memilih berbelanja pakaian di pasar modern tersebut.

“Saat sekarang penjualan pasar menurun banyak tidak seperti dulu lagi, karena mal banyak  gangguannya dari itu. Penurunan sekitar 2 tahun, 3 tahun ya sekitar 70 persen lebih. Soalnya jualan itu kadang laku kadang tidak. Kalau laku saja satu potong, dua potong,”kata Iskandar (16/5/2015).

Salah seorang pedagang pakaian di pasar Jajag Banyuwangi Iskandar mengaku, saat ini penghasilan pedagang pakaian di pasar Jajag Banyuwangi, terus menurun hingga 70 persen per harinya. Sebelum banyaknya pasar modern, pedagang bisa mengantongi penghasilan 500 ribu hingga 1 juta per harinya. Namun saat ini terkadang hanya 100 ribu hingga 200 ribu saja perhari.

Mashudin, berharap kepada pemerintah untuk menyetop izin pendirian pasar modern. Sebab jika hal ini terus dibiarkan beberapa tahun lagi tidak hanya pasar Jajag saja yang mati, namun sejumlah pasar tradisional lainya juga akan mati.

Editor: Rony Sitanggang

  • psar banyuwangi gulung tikar
  • pasar tradisional dan moderen
  • pasar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!