HEADLINE

Jelang Puasa dan Pilkada, Uang Palsu Marak Beredar

"Pengedar uang palsu memanfaatkan kios yang ramai agar tidak mudah terdeteksi."

Musyafa

Jelang Puasa dan Pilkada, Uang Palsu Marak Beredar
Ilustrasi.

KBR, Rembang - Sejumlah warga dan pedagang di Pasar Rembang, Jawa Tengah menemukan uang palsu. Di Kecamatan Sedan, seorang warga menerima uang palsu Rp 600 ribu saat transaksi jual beli sepeda motor. Sedangkan pedagang mendapatkan uang palsu dari pembeli. Semuanya pecahan Rp 100 ribu. 

Salah satu pedagang di Pasar Rembang, Dwi Nurhayati mengatakan pengedar uang palsu memanfaatkan situasi kios ketika ramai agar tidak mudah terdeteksi.  

"Mereka biasanya memanfaatkan pas ramai, jadi saya nggak begitu ngeh. Ya mencari kelengahan pedagang. Seringkali kalau terima uang, saya lihat di pojoknya, saya gerak-gerakkan, yang asli pasti berubah warna," ungkapnya kepada KBR, Sabtu (30/5/2015).  

Ketua Panwas Pilkada Kabupaten Rembang Totok Suparyanto menduga maraknya peredaran uang palsu lebih mengarah pada tindak kriminal murni dan bukan bermotif Pilkada untuk menggalang modal oleh tim sukses kandidat.

“Saya menduga kriminal murni. Tapi kalau memang ada yang mencari keuntungan di balik pelaksanaan Pilkada, tetap harus kita waspadai," jelasnya.

Kapolsek Sedan, Rembang I Made Hartawan mengeluh karena warga yang menemukan uang palsu sangat jarang mau melapor. Akibatnya polisi kesulitan melakukan penyelidikan. Made enggan berspekulasi terkait motif uang palsu tersebut.


Editor: Erric Permana

  • uang palsu
  • pilkada
  • kriminal
  • rembang
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!