HEADLINE

INDEF: Bubarkan Bulog

"Lembaga Kajian Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan INDEF menyatakan Bulog sering gagal menyerap beras karena pencairan dana yang terpatok APBN."

Enny Sri Hartati/ Foto: Antara
Enny Sri Hartati

KBR, Jakarta - Lembaga Kajian Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan INDEF menyatakan Bulog sering gagal menyerap beras karena pencairan dana yang terpatok APBN. Direktur INDEF, Enny Sri Hartati, mengatakan dana dari APBN seringkali tidak cair saat musim panen tiba. Sehingga Bulog tidak bisa menyerap. Enny bahkan mengusulkan Bulog dibubarkan dan diganti lembaga baru.

"Ini perlu penugasan khusus. Apakah bentuknya LPND (Lembaga Pemerintah Non Departemen) atau terintegrasi dengan Badan Ketahanan Pangan," ujar Enny usai diskusi di Jakarta, Sabtu (16/5/2015) siang. "Intinya adalah lembaga ini dapat amanah khusus. Jadi tidak ada conflict of interest lagi sebagai BUMN yang harus mencari laba dan sebagainya," pungkasnya.


Direktur INDEF, Enny Sri Hartati, menambahkan, Bulog harus memiliki mekanisme dan infrastruktur pengadaan gabah. Sebab harga beras sudah jadi permainan para tengkulak. Bulog harus menjaga perbedaan harga gabah dan harga beras tidak terlalu jauh, sehingga petani terlindungi.


Editor: Rony Sitanggang

  • bulog
  • enny sri hartati
  • ekonomi
  • indef
  • beras

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!