Bagikan:

ESDM: Petral Bubar, Rekomendasi Tim Tata Kelola Migas

Pemerintah menyebut pembubaran atau liquidasi anak perusahaan Pertamina, Petral berdasarkan dua rekomendasi dari tim reformasi tata kelola migas.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 13 Mei 2015 15:43 WIB

Author

Yudi Rachman

Sudirman Said/ Foto: Antara

Menteri ESDM Sudirman Said

KBR, Jakarta- Pemerintah menyebut pembubaran atau liquidasi anak perusahaan Pertamina, Petral berdasarkan dua rekomendasi dari tim reformasi tata kelola migas. Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, liquidasi yang akan dijalankan paling lambat April 2016 itu merupakan bentuk usaha pemerintah agar terjadi efisiensi pengadaan minyak dan gas bumi di Indonesia yang selama ini ditangani Petral. Kata Sudirman, selain itu, reputasi buruk Petral yang dikenal korup juga menjadi alasan pemerintah untuk membubarkan Petral.

"Reputasi anak perusahaan Pertamina yang bernama Petral ini sejak dulu apa boleh buat lekat dengan persepsi negatif. Ada banyak praktek yang ditenggarai tidak transparan. Dan itu juga sering diungkapkan oleh tim reformasi tata kelola migas. Mereka memberikan rekomendasi yang sangat clear, jelas dan obyektif," jelas Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor BUMN, Jakarta, Rabu (13/5).

"Saya kira rekomendasi sudah mulai dijalankan dan Petral dialihfungsikan bukan menjadi single buyer kemudian hanya menjadi salah satu feeder saja. Reputasi ini penyelesaiannya harus dengan tindakan yang lebih mendasar. Dua kata kunci ini akhirnya memberikan dasar bahwa akhirnya direksi Pertamina dengan persetujuan dari komisaris, Petral sebaiknya diliquidasi supaya dua hal terjadi. Pertama efisiensi tercapai dan reputasi masa lalu terputus," tambahnya lagi.

Sebelumnya, Pertamina, Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN sepakat untuk memulai langkah liquidasi anak perusahaan Pertamina, Petral. Petral akan mulai ditutup setelah ada audit investigasi dan penyelesaian hukum serta bisnis yang selama ini masih berjalan. 

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Bebas Visa, Turis Tiongkok Disambut di Thailand

Ratusan Hektare Lahan Jagung Gagal Panen

Kabar Baru Jam 8

Derita dan Luka Korban Kawin Tangkap (Bag.2)

Most Popular / Trending