HEADLINE

7 Ribu Rohingnya Berada di Area Perbatasan Laut Indonesia

"Kepala Bidang Politik Luar Negeri Urusan Multilateral Kemenkopolhukam, Nugroho Mujianto mengatakan, gelombang pengungsi warga negara Banglandes dan Myanmar dinyatakan akan terus bertambah. "

Erwin Jalaludin

Warga muslim rohingnya yang terdampar di Kabupaten Aceh Utara. Foto : KBR/Erwin Jalaluddin
Warga muslim rohingnya yang terdampar di Kabupaten Aceh Utara. Foto : KBR/Erwin Jalaluddin

KBR, Lhokseumawe – Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI memperkirakan, pengungsi rohingnya yang mendekati area kawasan perbatasan laut Indonesia saat ini mencapai 7 ribu orang. TNI sudah diperintahkan untuk melakukan sistem pengamanan ekstra ketat, guna mengatasi ancaman masuknya Warga Negara Asing (WNA) tersebut.

Kepala Bidang Politik Luar Negeri Urusan Multilateral Kemenkopolhukam, Nugroho Mujianto mengatakan, gelombang pengungsi warga negara Banglandes dan Myanmar dinyatakan akan terus bertambah. Berdasarkan hasil evaluasi tercatat beragam perahu bermuatan rohingnya sudah mendekati perairan Indonesia terutama disepanjang kawasan Selat Malaka di Provinsi Aceh.


” Saat ini ada gelombang pengungsi yang cukup besar dari Myanmar. Jumlahnya da sekitar 6-7 ribu yang bergerak dari sana. Tujuannya mungkin bukan negara Indonesia, tapi karena suatu hal bisa jadi mereka terdampar di Indonesia, ” kata Nugroho kepada KBR, usai melakukan rapat koordinasi di Meuligoe Pendopo Bupati Aceh Utara, Kamis (21/5/2015).

Nugroho menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan gelombang pengungsi yang mengapung diperbatasan laut Indonesia terdiri dari kalangan pencari suaka politik atau bagian dari sindikat perdagangan manusia internasional.

Editor: Malika


  • rohingya
  • pengungsi Rohingya
  • Aceh
  • Myanmar
  • Bangladesh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!