HEADLINE

Ungkap Kematian Suami, Istri Terduga Teroris Siyono Rela Diusir

""Bu Suratmi hanya menjawab ke saya: Mas Dahnil, kalaupun saya harus terusir hanya karena saya mencari keadilan, bumi Allah itu luas"."

Nurika Manan

Ungkap Kematian Suami, Istri Terduga Teroris Siyono Rela Diusir
Suratmi, Istri terduga teroris Siyono. (Foto: KBR/ Febriana)

KBR, Jakarta - Suratmi, istri terduga teroris Siyono rela jika nantinya warga Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten mengusirnya lantaran tetap menggelar autopsi jenazah sang suami. Kepada Pendamping keluarga dari PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anhar, Suratmi mengungkapkan tetap kukuh pada keinginannya meski harus menghadapi berbagai penolakan, bahkan pengusiran. Semua itu dilakukan, demi mengungkap penyebab kematian Siyono.

"Setelah ada pernyataaan penolakan, termasuk salah satunya diusir itu, Bu Suratmi hanya menjawab ke saya: Mas Dahnil, kalaupun saya harus terusir hanya karena saya mencari keadilan, bumi Allah itu luas, Mas. Akhirnya Muhammadiyah memutuskan terus mengadvokasi, hingga proses mencari keadilan oleh Bu Suratmi ini tuntas," ungkap Dahnil kepada KBR, Jumat (01/04/2016).

Untuk itu, Pengurus Pusat PP Muhammadiyah juga telah menyiapkan tempat tinggal baru untuk istri terduga teroris asal Klaten tersebut, jika memang nantinya warga betul mengusir.


"Dan kalaupun ada usaha aparat desa setempat untuk mengusir Suratmi karena proses dia mencari keadilan, terlepas kami tidak tahu aparat desa ditekan oleh pihak mana. Tapi yang jelas, Muhammadiyah memutuskan akan membantu Ibu Suratmi selain mengadvokasi. Kalau betul dia diusir dari desa karena mencari keadilan maka Muhammadiyah akan menyediakan tempat tinggal baru dan membantu kebutuhan ekonomi Suratmi dan anak buahnya," katanya.


Sebelumnya, keluarga Siyono menerima surat pernyataan penolakan autopsi yang mengatasnamakan warga setempat. Surat itu berisi tiga poin, di antaranya: larangan menggelar autopsi Siyono, jika tetap menggelar harus dilakukan di luar desa, dan ketiga, jika autopsi jadi dilakukan di luar desa maka jenazah Siyono tak boleh kembali dikuburkan di desa itu. Selain itu, surat tersebut juga meminta istri Siyono angkat kaki dari desa.

  • terduga teroris Siyono
  • siyono
  • Suratmi
  • Autopsi Siyono
  • Klaten

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Dochi(f)jr8 years ago

    ya Allah, mudah2n Almarhum ditrima disisiNya dan ditrima Amal ibadahnya,, dan bagi keluarga yg ditinggalkan smoga dibri kesabarn dn ketabahanya dlam mnghadapi musibah ini... Amin Allahumma Amin({})