HEADLINE

Tambang emas Tumpang Pitu, KLHK Simpulkan Sianida Tak Rusak Lingkungan

Tambang emas Tumpang Pitu, KLHK Simpulkan Sianida Tak Rusak Lingkungan

KBR, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memanggil pihak PT Bumi Suksesindo (BSI) terkait penambangan emas dan mineral di Kawasan Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan KLHK San Afri Awang mengatakan, pihak BSI memaparkan di hadapan timnya tentang rencana aktivitas penambangan emas di kawasan tersebut. Dari paparan itu, dia mengklaim, kesimpulan sementara menunjukkan bahwa sianida yang bakal digunakan, aman bagi lingkungan.

"Sianida itu kan pilihan, kalau nggak boleh mercuri ya pakai sianida, tapi kan sianidanya nggak keluar, nggak kemana-mana. Justru kita lihat, dalam cerita mereka, sianida yang dipakai itu secure banget, karena itu sudah digunakan abad 19 di negara maju. Jangan rancu dengan sianida minum kopi, dan itu secure banget karena nggak ada residu malah" kata San Afri Awang kepada KBR, Sabtu (9/4/2016).


Sebelumnya, San Afri Awang menyatakan bakal mengirim tim langsung ke lokasi tambang. Namun, kata dia, rencana ini urung dilakukan lantaran belum ada aktivitas apapun yang dilakukan PT BSI.


Meski begitu, San Afri Awang berjanji akan memantau ketat kegiatan operasi perusahaan tersebut.


"Keputusan tentang amdal kan dikeluarkan pemda. Kita lihat lah, nanti operasi akan kita pantau ketat. Masak kita biarin orang memperburuk lingkungan" ujar dia.


Jaringan Masyarakat Tambang (JATAM) menyuarakan protes keras terkait penggunaan bahan kimia sianida dalam pemurnian emas. Selain itu, JATAM juga menyoroti kebijakan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar yang mempertaruhkan keselamatan warga demi investasi PT BSI.


Rencana penambangan emas dan mineral juga telah mendapat penolakan warga setempat sejak 1997.

Editor: Nurika Manan

  • tambang emas tumpang pitu
  • Tambang emas di Gunung Tumpang Pitu
  • KLHK
  • San Afri Awang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!