HEADLINE

Panitia Lady Fast: Mengapa Acara Kami Dibubarkan?

"Dibubarkan ormas dan polisi. Sempat terdengar satu kali tembakan ke udara"

Panitia Lady Fast: Mengapa Acara Kami Dibubarkan?
Suasana saat acara Lady Fast di Yogyakarta, dibubarkan ormas dan polisi. (Dokumen Kolektif Betina)

KBR, Yogyakarta- Panitia Lady Fast hari ini mengklarifikasi acara yang dibubarkan oleh ormas dan Polisi, bukanlah acara seperti yang dituduhkan, yaitu acara yang mengangkat isu LGBT atau komunis.

Sehingga alasan pembubaran acara yang digelar di Komunitas Seni Survival Garage, Sabtu (2/4), tidak tepat.

Ketua panitia Lady Fast, Andina Septia mengatakan acara yang seharusnya berlangsung selama dua hari hanyalah acara diskusi dan pementasan musik yang melibatkan warga sekitar acara berlangsung.

"Lady Fast adalah tempat dimana kami bisa berekspresi. Dimana ada pemusik, pelukis yang bisa menunjukkan karya mereka semua. Karena acara ini kebanyakan ibu-ibu yang membawa anak-anak mereka, maka kami juga membuatkan ruang khusus untuk menyusui," ujar Andina saat menggelar pertemuan dengan wartawan di LBH Yoggyakarta, Senin(4/4).

Dita menyayangkan pembubaran paksa yang dilakukan ormas dan polisi, sehingga membuat takut tidak saja orang dewasa namun juga anak-anak.

Dalam kronologis yang disampaikannya, 15 orang menuntut acara dibubarkan sekitar pukul 22.00 WIB. Bahkan saat panitia menerangkan tujuan acara, terdengar satu kali tembakan ke udara yang dilakukan oleh polisi berpakaian sipil.


"Kami mencoba menerangkan kepada mereka, namun tidak ditanggapi. Justru kawan-kawan menerima intimidasi melalui perkataan dan gerakan tubuh yang siap menyerang kami," terangnya.


Sementara itu, perwakilan dari LBH Yogyakarta, Hamzah Wahyudin mengatakan perlakuan yang diterima peserta Lady Fast termasuk  pelanggaran hukum yaitu adanya intimidasi dan caci maki.

" Kami akan pelajari kasus ini. Namun setelah mendengar kronologi yang disampaikan hal itu melanggar UU No 12 tahun 2005 tentang pelanggaran HAM," tutupnya.

Editor: Dimas Rizky

  • Lady fast
  • pembubaran
  • LBH Yogyakarta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!