HEADLINE

Nama Muncul di Panama Papers, Ketua BPK Lapor Presiden

" "Presiden menerima itu, tetapi kan beliau belum tahu yang sebenarnya jadi hanya mendengarkan laporan dari Ketua BPK terhadap hal tersebut," "

Nama Muncul di Panama Papers, Ketua BPK Lapor Presiden
Ketua BPK Harry Azhar Azis. (Sumber: Setkab)

KBR, Jakarta- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis telah melaporkan kemunculan namanya dalam Dokumen Panama (Panama Papers) kepada Presiden Joko Widodo. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden hanya mendengarkan laporan dan klarifikasi yang disampaikan Kepala BPK.

Namun Pramono enggan mengomentari lebih jauh tentang tindak lanjut laporan tersebut.

"Karena menyampaikan dan tentunya Presiden mendengarkan itu, mengenai bagaimana dan apa kan tentunya Pak Ketua BPK sendiri yang tahu. Tapi beliau sudah menyampaikan tadi betul, mengklarifikasi itu. (Tanggapan Presiden?) Presiden menerima itu, tetapi kan beliau belum tahu yang sebenarnya jadi hanya mendengarkan laporan dari Ketua BPK terhadap hal tersebut," kata Pramono Anung di kompleks Istana, Kamis (14/4/2016)


Pramono mengelak ketika ditanya tentang kemungkinan pemerintah telah mengetahui Harry Azhar memiliki perusahaan luar negeri. Ini menyusul klaim Pramono beberapa waktu lalu yang menyatakan pemerintah telah mengetahui data Dokumen Panama sejak dua tahun lalu. Bahkan, kata dia, pemerintah memiliki data yang lebih detil dan lengkap.


"Tadi secara resmi Kepala BPK menyampaikan kepada presiden dan mengenai materi tentunya tidak kami sampaikan, tadi kami mendengarkan," tutur Pramono.


Dalam Dokumen Panama Harry Azhar disebut memiliki perusahaan Shen Yue International Limited di British Virgin Island. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis mengakui   mendirikan  perusahaan   itu atas permintaan anaknya.


"Anak saya kan sekolah di luar. Kemudian menikah suaminya orang Chile. Terus 2010 itu anak saya bilang bagaimana ya kalau kita bangun perusahaan itu. Ya sudah," ujar Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis  usai rapat paripurna DPR RI, Selasa (12/4/2016).


Menurutnya sejak 2015, ia tidak lagi berstatus sebagai pemilik perusahaan tersebut. Namun ia tidak menjelaskan detail pemindahan kepemilikan tersebut.


Nama Harry masuk deretan nama klien firma Morsack Fonseca dalam dokumen aliran dana gelap Panama Papers. Deretan nama di dokumen tersebut dicurigai terlibat upaya menghindari pembayaran pajak kepada negara. Sejumlah kalangan meminta Harry mengundurkan diri, lantaran dia ditengarai tak melaporkan perusahaan tersebut dalam Laporan  Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Editor: Rony Sitanggang

  • Panama Papers
  • Ketua BPK Harry Azhar Azis
  • Presiden Jokowi
  • Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!