HEADLINE

Muhammadiyah Tetapkan Ramadan 6 Juni, Idulfitri 6 Juli

"“Saya berharap umat Islam dapat menjadikan momen Ramadan ini, untuk melakukan perbuatan baik tidak seperti saat ini yang ramai terjadi intoleransi,” "

Muhammadiyah Tetapkan Ramadan 6 Juni, Idulfitri 6 Juli
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (kiri) dan beberapa pengurus PP Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadhan dan Syawal 1437 H di kantor PP Muhammadiyah di Jl Cik Di Tiro , Yogyakarta. (Foto: KBR/Febri

KBR, Yogyakarta- Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan bahwa, awal puasa 1437 H atau Ramadan 2016 jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016.?  Ketua PP Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, Muhammadiyah menggunakan perhitungan dengan hisab hakiki wujudul hilal   yang memiliki tiga parameter. Yaitu konjungsi antara matahari dan bulan, konjungsi sebelum matahari terbenam, dan saat matahari terbenam bulan belum terbenam dengan garis bulan masih di atas horizon.?

"Jadi hal itu dihitung berdasarkan perhitungan ilmiah oleh PP Muhammadiyah dan semuanya telah terpenuhi," ujar Ketua PP Umum Muhammadiyah Haedar Nashir   di kantor PP Muhammadiyah, Senin (18/4).?

Selain itu, PP Muhammadiyah juga telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016. Haedar yakin pehitungan pada awal puasa dan Idul Fitri 1437 H, sama dengan perhitungan yang akan ditetapkan oleh Pemerintah.

Haedar berpesan kepada  umat Islam menjelang Ramadan, agar meninggalkan kehidupan intoleransi, dan menggunakan agama sebagai alat meraih kekuasaan.

“Saya berharap umat Islam dapat menjadikan momen Ramadan ini, untuk melakukan perbuatan baik tidak seperti saat ini yang ramai terjadi intoleransi,” pungkas Haedar.


Editor: Rony Sitanggang

  • Idul Fitri 1437 H
  • Ketua PP Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
  • hisab hakiki wujudul hilal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!