HEADLINE

Minta Bebas 6 Aktivis, KNPB Ancam Geruduk Polres Yahukimo

Minta Bebas 6 Aktivis,  KNPB Ancam Geruduk Polres Yahukimo

KBR, Jakarta- Jumlah aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Yahukimo yang ditangkap menjadi 6 orang.  Ketua KNPB Wilayah Yahukimo, Erinus Suhun mengatakan, 6 orang yang ditangkap itu sempat ditendang dan disuruh push up di depan Polres Yahukimo.

Kata dia, keluarga, masyarakat dan aktivis KNPB Wilayah Yahukimo sudah berusaha bernegosiasi untuk membebaskan 6 aktivis itu namun hingga malam ini belum ada jawaban dari pihak Polres Yahukimo.

"Jadi kami tadi laporkan lima orang, tetapi tambah satu orang karena kami tidak ketahui bersamaan masyarakat juga ditangkap. Jadi semua yang di Polres Yahukimo jumlahnya 6 orang. Mereka sempat ditendang, dipukul, suruh push up di depan Polres. Jadi mereka sempat push up dan ditendang pakai sepatu laras. Kami berusaha melobi ke dalam akhirnya jam 5 hingga jam 6 ini kita kasih batasan waktu. Jam 12 ditangkap, sampai jam 5 harus keluar 6 aktivis ini," jelas Ketua KNPB Wilayah Yahukimo, Erinus Suhun kepada KBR, Selasa (12/04)..

Erinus Suhun   akan melakukan aksi massa dengan mengerahkan masyarakat dan aktivis untuk membebaskan 6 aktivis yang ditahan oleh Polres Yahukimo esok hari.

"Besok jam 8 kita mulai kumpul, besok dengan massa aksi besar-besaran kita akan turun," jelasnya.

Sebelumnya, Polisi menangkap mereka setelah membagi selebaran terkait demo akbar 13 April 2016 dalam rangka mendukung ULMWP menjadi anggota penuh MSG. Penangkapan terjadi di perempatan jalan gunung, Dekai, Yahukimo pada 12 April 2016 siang. Polisi juga menyita sejumlah barang. Satu bendera KNPB, 7 sepeda motor dan uang sebesar tiga juta rupiah.


Gereja dan Ideologi

Pihak gereja di Papua menegaskan tidak ada hubungan dengan ideologi apa pun. Menurut Tokoh dan Pendeta di Papua, John Jonga, aksi damai dan doa bersama yang dilakukan masyarakat dan KNPB di 7 kota di Papua merupakan gerakan damai. Untuk itu diharapkan, aparat keamanan tidak melakukan aksi represif dan kekerasan kepada masyarakat yang melakukan doa bersama.

"Saya mau ingatkan kepada Kapolri jangan melakukan kekerasan seperti itu. Ini gerakan semakin besar, semakin terbuka di setiap kabupaten, distrik dan desa, sanggupkah polisi mengamankan mereka semua?" Tanya Tokoh dan Pendeta di Papua, John Jonga kepada KBR, Selasa (12/04).

John Jonga menambahkan, gereja akan hadir memberikan pengayoman kepada masyarakat. Kata dia, kegiatan damai ini merupakan dukungan doa dari masyarakat untuk perjuangan kelompok KNPB dalam memperjuangkan ULMWP yang masuk dalam MSG.

Dia juga meminta, anggota KNPB untuk taat aturan dan menjaga keamanan serta keselamatan.

"Kadang-kadang mereka melanggar aturan dan hukum itu susah. Gereja tetap kalau memang diundang membawakan doa dan memimpin ibadah, tidak ada salahnya. Gereja lepas dari semua latar belakang ideologi Papua Merdeka atau ideologi apa pun, kalau diminta untuk mendoakan itu wajar tidak ada masalah," jelasnya.

Editor: Rony Sitanggang 

  • ULMWP
  • MSG
  • Tokoh dan Pendeta di Papua
  • John Jonga
  • Ketua KNPB Wilayah Yahukimo
  • Erinus Suhun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!