Bagikan:

Miniatur Perahu, Simbol Dukungan Nelayan Jakarta ke KPK

Sekretaris KNTI Jakarta, Kuat mendesak agar lembaga antirasuah itu tak segan memanggil bos-bos korporasi dan mengusut aliran dana ke berbagai pihak, untuk memuluskan izin reklamasi.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 05 Apr 2016 14:38 WIB

Miniatur Perahu, Simbol Dukungan Nelayan Jakarta ke KPK

KBR, Jakarta - Sebuah miniatur perahu, menjadi simbol dukungan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jakarta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK agar mengusut tuntas dugaan suap izin reklamasi.

Tak hanya itu, spanduk berisi ucapan terima kasih juga dibentangkan di depan Gedung KPK, Jakarta. "Kami cuma mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah menangkap tangan M. Sanusi Anggota DPRD DKI Komisi D," ujar Sekretaris KNTI Jakarta, Kuat di Gedung KPK, Selasa (05/04/2016).

Sekretaris KNTI Jakarta, Kuat juga mendesak lembaga antirasuah itu tak segan memanggil bos-bos korporasi dan mengusut aliran dana ke berbagai pihak, yang diduga dilakukan untuk memuluskan izin reklamasi di Teluk Jakarta.

"Saya minta kepada KPK untuk mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya, di mana korupsi itu terjadi di tingkat atas, sampai ke tingkat bawah, sampai masyarakat. Di situ masyarakat banyak yang dijanji-janjikan diberi umroh bahkan bukti sudah ada lima orang sudah diberangkatkan umroh. Kami mohon kepada KPK usut ini, uang ini dari bos-bos korporasi, perusahaan-perusahaan itu sampai kemana-mana." tegasnya.

Dia pun melanjutkan, tak hanya mengusut dugaan korupsi, KPK juga diminta mengawasi proses persidangan gugatan pembatalan izin reklamasi di Pulau G dan F, di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Nelayan-nelayan tradisional ini mengeluhkan, aparat keamanan di sekitar proyek pembangunan kerap mengusir mereka. Nelayan, kata dia, tak diperbolehkan melaut. Sehingga sejak proyek pembangunan pulau di Teluk Jakarta ini dimulai, penghasilan nelayan menurun drastis, areal tangkap hilang, dan air laut menjadi keruh.

Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BBM Ramah Lingkungan? Saya sih Yes!

Kabar Baru Jam 7

Penyandang Disabilitas Temukan Sejumlah Masalah di RUU Kesehatan

Menyoal Usulan Pengurangan Bea Balik Nama Hingga Penghapusan Pajak Progresif Kendaraan

Kabar Baru Jam 13

Most Popular / Trending